Wapres: NU Memiliki Peran Besar Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Melalui Semangat Toleransi yang Terus Digemakan

Sabtu 25 Sep 2021, 20:36 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri secara virtual Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU). (foto: setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri secara virtual Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU). (foto: setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan, bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan bangsa, melalui semangat toleransi yang terus digemakan.

"Partisipasi Nahdlatul ulama dengan semangat hubbul wathan minal iman dan semangat toleransi yang dikembangkan, NU juga memberikan peran besar dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara,” terang Wapres.

 Itu disampaikan Wapres saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU), yang diselenggarakan secara hybrid, Sabtu (25/9/21).

KH Ma'ruf Amin mengatakan  Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan keragaman budaya, suku bangsa, ras, etnis, agama, maupun bahasa daerah.

"Banyak paham yang berkembang di masyarakat, tidak sedikit muncul paham yang menyimpang, seperti apatisme agama maupun anti terhadap agama," tutur Wapres.

Untuk itu, tambah Wapres, dalam menghadapi tantangan umat beragama, dibutuhkan kemampuan untuk mempertahankan pola pikir yang moderat dalam menangani berbagai permasalahan di bidang keagamaan.

"Ini menjadi tantangan kita untuk tetap mempertahankan cara berpikir yang moderat,” ucap Wapres .

Wapres berharap Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

"Mudah-mudahan Munas Konbes ini dapat menghasilkan berbagai kesepakatan yang memberikan manfaat, baik bagi NU dan juga untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” pungkasnya.

Acara yang disiarkan melalui kanal Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia dan TV NU ini turut dihadiri secara luring oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirad, Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta pimpinan wilayan NU seluruh Indonesia. (*)


 

Berita Terkait

Toleransi Beragama

Kamis 23 Des 2021, 07:00 WIB
undefined
News Update