Masih dengan Budi Gunawan, “Program vaksinasi door to door dan vaksinasi pelajar yang terus BIN lakukan bertujuan untuk memotong dua risiko besar ke depan.”
“Yaitu adanya kantong-kantong daerah dengan tingkat vaksinasi rendah dan varian Covid-19 yang dapat menghindari imunitas hasil vaksinasi,” tambahnya.
“Selain itu melalui vaksinasi kita dapat memutus mata rantai penularan, menurunkan laju kasus, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19,” tegasnya.
Menurutnya, percepatan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat mengakselerasi transisi dari penanganan pandemi ke pengelolaan endemi.
BIN memprediksi jika bulan September 2021 kasus Covid-19 tidak melonjak (angka kasus positif harian dikisaran 5 ribu – 7 ribu kasus per hari) dan vaksinasi nasional mencapai 1,5-2 juta per hari, maka transisi pandemi ke endemi dapat dimulai pada bulan Januari 2022.
“Namun jika kasus harian kembali naik di bulan September 2021 (kisaran 15 ribu – 20 ribu per hari) dan pelaksanaan vaksin booster di bulan Februari 2022, maka transisi baru dapat dimulai pada bulan april 2022.” ucap Budi lebih lanjut.
Kepala BIN tidak lupa menghaturkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kunjungan dan tinjauan langsungnya.
“Sekali lagi kami haturkan terima kasih atas kunjungan Bapak Presiden, hal ini menyemangati kami untuk terus berjuang agar herd immunity dapat segera tercapai, ekonomi dapat dibuka khususnya untuk menyelamatkan UMKM dan kami dapat konsentrasi untuk mengawal pembangunan nasional,” pungkasnya.
Video: Kerajaan Angling Dharma, Bupati Pandeglang: Kita Akan Selidiki (youtube/poskota tv)
Sebagai himbauan, katanya, tentu sangat mengharapkan peran serta seluruh masyarakat tidak hanya dalam program vaksinasi, tetapi juga disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.