JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penjualan ikan cupang di Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias Slipi, Jakarta Barat mengalami penurunan omzet selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Salah satu penyebab menurunnya omzet penjualan ikan cupang adalah kualitas dan kuantitas ikan yang menurun. Hal itu dikarenakan pakan alami ikan, yaitu kutu air saat ini sulit didapatkan oleh petani ikan cupang.
Menurut pengurus Sentra Ikan Hias Slipi, Asep Saepudin (65), kutu air sulit didapatkan oleh petani ikan cupang lantaran waduk yang menjadi habitat kutu air saat ini kotor. Sehingga kutu air sulit untuk didapatkan.
"Tolong pemerintah bantu petani pelihara waduk-waduk untuk bertumbuh kembang biaknya pakan alami yang bernama kutu air," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Jumat (24/9/2021).
Menurut Asep, pakan alami dalam hal ini kutu air menjadi akar permasalahan utama para petani ikan cupang saat ini. Sebab dari pakan alami itu, sangat berpengaruh terhadap kualitas ikan cupang.
"Dengan adanya pakan alami tersebut, kualitas maupun kuantitas ikan akan menjadi lebih baik," jelas Asep.
Harapakan Promosi Dari Pemerintah
Saat ini, penjualan dan pemasaran ikan cupang sudah jauh menurun di Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias Slipi, Jakarta Barat.
Asep berharap pemerintah dan dinas terkait mengadakan promosi-promosi melalui iklan atau sejenisnya seperti yang dilakukan negara-negara lain yang mempromosikan ikan cupang.
"Sebagaimana layaknya dari Thailand dan Vietnam, mereka promosi ke Indonesia memamerkan produk ikannya, karena apa? Karena campur tangan pemerintah terlibat," ucap Asep.
Dikatakan Asep, sejauh ini pihak Sudin sudah menganggarkan untuk melakukan promosi-promosi kepada para petani ikan cupang.
"Jadi gini kalau promosi Sudin sudah menganggarkan, lagi-lagi ada pengurangan anggaran yang dilakukan anggota DPR," paparnya.