Terjadi Penembakan di Universitas Negeri di Rusia, Setidaknya Enam Orang Tewas dan 20 Luka-luka

Selasa 21 Sep 2021, 01:13 WIB
Komite Investigasi Rusia mengatakan penyerang telah diidentifikasi sebagai mahasiswa di universitas [Olga Yushkova/AFP/Aljazeera]

Komite Investigasi Rusia mengatakan penyerang telah diidentifikasi sebagai mahasiswa di universitas [Olga Yushkova/AFP/Aljazeera]

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terjadi penembakan terhadap mahasiswa di di Universitas Negeri Perm, Rusia, Senin pagi.

Kemudian, orang-orang melompat dari jendela dan mengunci diri di kamar ketika seorang mahasiswa di Perm terjadi korban meninggal dan sejumlah orang luka-luka.

Seperti dikabarkan Aljazeera, setidaknya enam orang tewas ketika seorang mahasiswa melepaskan tembakan ke sebuah universitas di kota Perm, Rusia, penembakan massal kedua tahun ini di negara di mana insiden seperti itu biasanya jarang terjadi.

Tersangka ditahan tak lama setelah melancarkan serangan pada Senin pagi di Universitas Negeri Perm, yang berjarak sekitar 1.300 km (800 mil) timur ibu kota, Moskow.

Komite Investigasi Rusia mengatakan penyerang telah diidentifikasi sebagai mahasiswa di universitas tersebut. Ini telah membuka penyelidikan pembunuhan atas insiden tersebut.

Korban tewas sebelumnya dinyatakan delapan, tetapi kemudian direvisi menjadi enam.

Lebih dari 20 orang luka-luka, beberapa dengan luka tembak. Tingkat keparahan cedera tidak segera jelas.

Rekaman media lokal menunjukkan para siswa yang melarikan diri dari serangan itu, dengan beberapa terlihat melompat dari jendela lantai pertama untuk melarikan diri dari universitas, mendarat dengan keras di tanah sebelum berlari ke tempat yang aman.

Siswa membangun barikade dari kursi untuk mencegah penembak memasuki ruang kelas mereka, kata mereka.

“Ada sekitar 60 orang di dalam kelas. Kami menutup pintu dan membarikadenya dengan kursi,” kata mahasiswa Semyon Karyakin kepada Reuters.

Universitas, yang memiliki 12.000 mahasiswa terdaftar, mengatakan sekitar 3.000 orang berada di kampus pada saat penembakan itu. Itu telah mendesak mereka yang bisa meninggalkan kampus untuk melakukannya.

Berita Terkait
News Update