ADVERTISEMENT

Air Sungai Ciliwung di Jakarta Tercemar oleh Tinja Manusia dan Binatang

Selasa, 21 September 2021 23:05 WIB

Share
Tinja manusia hingga binatang jadi penyumbang terbesar pencemaran sungai di wilayah DKI Jakarta. (cr-05)
Tinja manusia hingga binatang jadi penyumbang terbesar pencemaran sungai di wilayah DKI Jakarta. (cr-05)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tinja masih menjadi sokongan terbesar dalam pencemaran air sungai di wilayah DKI Jakarta.

Kotoran hewan atau manusia mengadung Bakteri Escherichia Coli atau E-Coli.

Oleh karena itu, dikenal juga dengan istilah koli tinja.

Hal ini dikatakan oleh Mustika, Staf Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta saat melakukan pemantauan kualitas lingkungan air Sungai Ciliwung.

"Yang dominan adalah dari sumber domestik. Pastinya ya seperti bakteri koli tinja sih yang memprihatinkan dari kualitas air sungai di DKI saat ini," kata Mustika, Selasa (21/9/2021).

Bakteri E-Coli merupakan mikroorganisme normal yang terdapat dalam kotoran manusia, baik sehat maupun sakit.

'Dalam satu gram kotoran manusia terdapat sekitar seratus juta bakteri E-Coli.

Pernyataan Mustika selaras dengan laporan Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Sungai Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020.

Laporan yang dirilis oleh DLH DKI Jakarta itu mengungkap, parameter pencemar utama yang mencemari lokasi sungai prioritas adalah bakteri koli tinja, bakteri koli, BOD, MBAS, dan COD.

Hasil ini mengindikasikan dominasi cemaran berasal dari limbah domestik.

Adapun sungai prioritas yang dimaksud yakni Daerah Aliran Sungai (DAS) Angke-Pesanggrahan, Cakung, Ciliwung, Sentiong, dan Sunter.

"Selain tinja, unsur logam berat termasuk dalam parameter yang kami amati juga. Tapi untuk mikroplastik tidak yah. Karena kami hanya mengamati secara fisik seperti jumlah sampah. Namun secara komposisi sampahnya tidak termasuk," sambung Mustika.

Usai mengambil sampel air Sungai Ciliwung di Jalan Jembatan Halimun, Menteng, Mustika dan jajarannya akan kembali mengambil sampel air di aliran Sungai Ciliwung di kawasan Tanah Abang.

"Sampel air ini akan kami analisasa di laboratorium," pungkas Mustika. (cr-05).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT