Jaga Kesehatan bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Para Ahli Sarankan Banyak Minum Air Putih

Senin 20 Sep 2021, 15:38 WIB
Konferensi Daring Obstetri dan Ginekologi yang diselenggarakan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran secara virtual. (ist)

Konferensi Daring Obstetri dan Ginekologi yang diselenggarakan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran secara virtual. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Air memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, termasuk bagi ibu di masa kehamilan dan menyusui.

Faktanya dua dari lima ibu hamil serta satu dari dua ibu menyusui di Indonesia tercatat belum tercukupi kebutuhan minum hariannya.

Data ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidrasi atau air minum bagi ibu di masa kehamilan dan menyusui masih seringkali terlupakan.

Padahal dimasa tersebut justru kebutuhan cairan bagi ibu akan semakin meningkat untuk menunjang masa kehamilan yang sehat serta kualitas dan kuantitas ASI.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. Budi Wiweko, MPH pada Konferensi Daring Obstetri dan Ginekologi yang diselenggarakan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran secara virtual kemarin.

“Menjaga kecukupan hidrasi selama kehamilan dan menyusui merupakan hal yang sangat penting. Pada masa kehamilan, kandungan air pada ibu hamil akan meningkat dari 6 Liter menjadi 8 Liter. Selain itu, volume darah akan meningkat sekitar 40-50%, serta dibutuhkan 500ml-1500ml cairan untuk pembentukan air ketuban serta sekitar 500ml cairan untuk mendukung fungsi placenta," ungkapnya dalam keteranganya diterima Senin (20/9/2021).

Menurut beliau, ibu hamil dan menyusui yang kurang konsumsi air dan mengalami dehidrasi akan menunjukkan gejala seperti sakit kepala, sembelit, sulit konsentrasi, mudah mengantuk, lemas, mulut kering, dan produksi ASI akan berkurang. 

“Minum lebih banyak air akan dapat mengurangi keluhan mual dan muntah, konstipasi, infeksi saluran kemih, serta resiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung dan penyakit ginjal selama masa kehamilan. Tidak kalah pentingnya, konsumsi air yang cukup juga akan berpengaruh pada kondisi janin. Kondisi hidrasi ibu yang baik akan mendukung proses sirkulasi janin dan membantu proses produksi cairan ketuban. Cairan ketuban yang cukup akan mengurangi potensi bayi lahir prematur, cacat bawaan, dan bayi lahir dengan berat badan rendah,” tambah Prof. Budi Wiweko.

Sementara itu Ahli Obstetri dan Ginekologi FK UI dan RSCM Jakarta, Prof. Budi Imam Santoso menjelaskan bahwa status kecukupan hidrasi juga akan mencegah terjadinya oligohidramnion yang merupakan kondisi berkurangnya cairan amnion atau ketuban pada masa kehamilan.

“Pada kondisi oligohidramnion, secara kuantitatif, volume cairan amnion atau cairan ketuban yang dimiliki oleh ibu tersebut kurang dari 500 mL atau memiliki angka ICA (Indeks Cairan Amnion) kurang dari 5 cm,” katanya.

Sementara itu Dr. Alamsyah Aziz, sebagai moderator pada sesi ilmiah ini juga mengingatkan kembali bahwa saat kehamilan sangat perlu memperhatikan jumlah air minum serta kualitas nya untuk mendukung kehamilan yang sehat.

Berita Terkait

News Update