ADVERTISEMENT

GPBSI Minta Pemerintah Evaluasi Aturan Scan Aplikasi PeduliLindungi bagi Pengunjung Bioskop

Minggu, 19 September 2021 15:11 WIB

Share
Pengunjung Bioskop tengah menunjukan Aplikasi PeduliLindungi ke petugas setelah melakukan scanning QR Code. (yono)
Pengunjung Bioskop tengah menunjukan Aplikasi PeduliLindungi ke petugas setelah melakukan scanning QR Code. (yono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) meminta pemerintah untuk mengevaluasi aturan pengunjung yang diwajibkan melakukan scanning QR Code melalui aplikasi PeduliLindungi.

Pasalnya, tidak seluruhnya rakyat Indonesia memiliki Smartphone yang dapat menginstal aplikasi PeduliLindungi.

Ketua Umum GPBSI, Johny Syafrudin menegaskan, pihaknya segera akan bersurat kepada Kementrian Kesehatan, agar mengevaluasi aturan tersebut.

"Nanti kita bikin surat tuh ke pemerintah hari Senen, tolong ini diberi jalan keluarnya gimana?. Orang daerah memang semuanya punya handphone, emang jadi warga negara Indonesia wajib harus punya handphone?. Ada yang sama sekali gak punya handphone, itu rakyat indonesia juga punya hak menikmati bioskop juga," ungkapnya saat dihubungi, Minggu (19/9/2021).

Johny mengungkapkan, karena menimbang untung dan rugi, tidak seluruhnya Bioskop di Indonesia berani beroperasi.

Bila dipersentasekan, saat ini di Jakarta hanya sekitar 75 persen Bioskop yang telah beroperasi.

Sedangkan secara Nasional hanya sekitar 70 persen Bioskop yang berani buka.

Itupun belum mampu menutup modal operasional Bioskop karena pengunjung sepi.

Dikatakan Johny, pengunjung Bioskop saat ini masih di bawah angka 10 persen.

"Ternyata kendalanya ini sekarang baru ketauan. Ternyata ini administrasi PeduliLindungi ini di daerah gak bisa diterapkan itu, kita pikir semua orang itu punya handphone, ternyata kan nggak," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT