Olimpiade 2020 Angkat Pamor Surfing Indonesia

Jumat 17 Sep 2021, 10:00 WIB
Rio Waida, atlet surfing Indonesia. (foto: noc indonesia)

Rio Waida, atlet surfing Indonesia. (foto: noc indonesia)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dampak positif dirasakan surfing selepas Olimpiade Tokyo 2020. Pamor salah satu cabang olahraga (cabor) air ini terangkat setelah menempatkan wakil yaitu Rio Waida di Olimpiade musim panas edisi ke-XXXII.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Subyakto mengatakan olimpiade membawa perubahan besar bagi surfing Tanah Air. 

Masyarakat Indonesia, katanya, tak sekadar mengetahui surfing sebagai olahraga prestasi tetapi kini juga memiliki atlet yang diidolakan.

“Olimpiade membawa berkah bagi surfing karena fenomena luar biasa terjadi setelah Rio tampil di Tokyo. Kini pamor surfing terangkat. Olahraga ini lebih dikenal, bahkan ditonton oleh masyarakat Indonesia,” kata Arya dalam keterangan resmi NOC Indonesia, Kamis (16/9/2021).

Indonesia sudah memiliki surfer andalan sejak 1980-an. Adalah Ketut Menda dan Made Kasim yang menjadi legenda Indonesia. 

Mereka kerap mengibarkan Merah Putih di single event Internasional,  bahkan masuk jajaran surfer yang menempati papan atas dunia.  Ketut di posisi  21 dunia dan Made di urutan 23 dunia. Meski demikian, Arya mengakui, tak banyak masyarakat Indonesia mengenal surfing saat itu.

“Bahkan saat kami membawa 2 emas, 1 perak, 3 perunggu di SEA Games 2019, gairahnya tidak seperti sekarang. Kini setiap Rio bertanding dan disiarkan daring, penontonnya bertambah sampai 20 ribu. Mereka dari Indonesia karena kita bisa lihat dari kolom chat,” jelas Arya.

Hal tersebut, diakui Arya, tak terjadi jika surfing tak dipertandingkan di Olimpiade. Surfing merupakan satu dari lima cabang olahraga tambahan yang mulai debut di Tokyo. Olahraga ini juga sudah dipastikan bakal dipertandingkan pada Olimpiade Paris 2024, Los Angeles (2028), dan Brisbane (2032).

Arya berterima kasih kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) yang telah membantu PB PSOI sejak kualifikasi di El Savador hingga memenuhi kebutuhan yang diperlukan atletnya di Olimpiade Tokyo. Terlebih lagi, NOC Indonesia bersama Chef de Mission Rosan P Roeslani memercayakan Rio Waida sebagai flag bearer.

“Kami bangga meloloskan atlet pada debut surfing Olimpiade. NOC Indonesia sangat membantu dan memenuhi kebutuhan kami saat Olimpiade, baik memfasilitasi I Ketut Agus Aditya Putra sebagai alternated athlete hingga menyediakan kamar hotel dadakan karena venue jauh dari athlete village,” ungkap Arya.

“Kami juga sangat berterima kasih karena NOC Indonesia dan CdM telah memberi kepercayaan kepada Rio untuk menjadi flag bearer pada opening ceremony. Sebab dari situ, mata seluruh masyarakat Indonesia tertuju kepada atlet surfing kami.” tambahnya.

Berita Terkait

News Update