ADVERTISEMENT

Makelar Tanah Hantui Warga Terdampak Pembebasan Lahan di Sungai Ciliwung, Ariza Minta Anak Buahnya Lakukan Ini

Kamis, 16 September 2021 13:21 WIB

Share
Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria .(deny)
Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria .(deny)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI Jakarta, masih melakukan proses pembebasan lahan di sepanjang Sungai Ciliwung.

Langkah itu, sebagai upaya pemerintah untuk menormalisasi sungai dan mengurangi resiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung. 

Dalam pelaksanaannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pun berpesan kepada jajarannya untuk berhati-hati dan teliti dalam melakukan hal ini.

Ia pun, akan terus berkoordinasi dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional) dalam memimpin proses pembebasan lahan.  Sehingga, semua aspek legalitas dipastikan terjaga dengan baik.

"Dengan  begitu tidak ada lagi orang-orang yang berkepentingan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok, semuanya harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada," ucapnya, Rabu (15/9/2021).

Dijelaskan Ariza, normalisasi Sungai Ciliwung merupakan program pemerintah pusat untuk pengendalian banjir di Ibukota. Adapun tugas Pemprov DKI sendiri , membantu dalam proses pembebasan lahan.

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemukan adanya dugaan makelar tanah yang meminta bayaran kepada warga terdampak pembebasan lahan untuk program normalisasi Kali Ciliwung.

Anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI, Justin Untayana, mengatakan dugaan adanya makelar dalam bentuk biro jasa itu ditemukannya saat reses di RW 3 Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.

"Saya dapat laporan bahwa ada biro jasa menyebarkan informasi yang membuat khawatir warga,” kata Justin dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, (14/9/2021).

Informasi yang beredar adalah pembebasan lahan akan sulit jika warga mengurus sendiri surat-suratnya. (deny)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT