Proses Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang Ditargetkan Rampung Pekan Ini

Selasa 14 Sep 2021, 18:17 WIB
Sespusdokkes RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Pramujoko, Selasa (14/9/2021). (foto: cr02) 

Sespusdokkes RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Pramujoko, Selasa (14/9/2021). (foto: cr02) 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih melakukan proses Identifikasi jenazah narapidana korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021).

Sekretaris Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Sespusdokkes) RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Pramujoko menerangkan hingga Selasa (14/9/2021) sebanyak 25 dari total 41 jenazah narapidana sudah teridentifikasi.

Pihaknya menargetkan jumlah jenazah teridentifikasi bertambah seiring dengan proses pencocokkan data ante mortem (sebelum kematian) dengan post ante ante mortem (setelah kematian) dilakukan.

Kombes Pol Pramujoko, pihaknya berharap identifikasi korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang itu ditargetkan bisa rampung dalam pekan ini, yakni dengan selesainya 16 korban yang tersisa.

"Kita sama-sama berharap semoga pemeriksaan DNA ke-16 orang ini dalam waktu dekat, harapan saya minggu ini bisa terselesaikan semua (teridentifikasi)," ucapnya saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/9/2021).

Dari tiga parameter identifikasi primer dalam DVI yaitu sidik jari, DNA, dan gigi, kini hanya proses pencocokkan data DNA ante mortem dengan post mortem yang masih dalam proses.

Pencocokkan data ante mortem dan post mortem belum rampung lantaran masih melewati serangkaian uji laboratorium. Berbeda dengan pencocokkan sidik jari melalui database kependudukan.

"Seperti kita ketahui proses datangnya data (DNA) ante mortem (dari pihak keluarga) itu juga bertahap sehingga selesai pemeriksaan DNA juga bertahap," jelasnya.

Pramujoko menerangkan dalam identifikasi DVI terdapat data sekunder rekam medis meliputi ciri khusus seperti bekas luka, tato, namun acuan utama dalam proses identifikasi jenazah berdasarkan parameter primer.

Sidik jari, DNA, dan gigi jadi parameter primer dalam identifikasi DVI sebab ketiganya ada karakter khusus yang bisa menunjukkan identitas seseorang secara medis.

"Saat ini kita hanya mengandalkan pemeriksaan DNA sebagai primer. Artinya keputusan ada di DNA, dan ditambah lagi dengan tanda tubuh secara umum misalnya jenis kelamin, tinggi badan," ungkapnya.

Berita Terkait

News Update