Persiapan Menuju Kehidupan Baru

Senin 13 Sep 2021, 07:42 WIB
Persiapan Menuju Kehidupan Baru. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Persiapan Menuju Kehidupan Baru. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

SERING dikatakan virus corona tidak akan sirna begitu saja. Virus corona akan selalu ada, akan bermutasi - boleh jadi- bukan lagi dengan varian Delta, tetap varian E, F, G, H dan seterusnya.

Maknanya Covid-19, nantinya bukan lagi sebagai pandemi, tetapi menjadi endemi sebagaimana penyakit influenza atau deman berdarah atau penyakit musiman lain sejenisnya.

Itulah sebabnya, kita diminta untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan Covid, seperti halnya kita hidup di tengah – tengah kemungkinan adanya serangan influenza atau penyakit demam berdarah, yang datang kapan saja, dalam kurun waktu tertentu, sering juga dikatakan musim tertentu.

Kasus Covid-19 yang belakangan menurun di negara kita belakangan ini, yang disertai dengan pelonggaran di sejumlah sektor kehidupan, perlu disikapi sebagai masa transisi dari pandemi menuju endemi.

Di masa transisi inilah, perlu ekstra hati – hati dalam menyikapi setiap perkembangan kasus Covid-19 yang terus melandai.

Pelonggaran kegiatan, tentu akan dikaitkan dengan kondisi perbaikan. Semakin membaik perkembangan kasus, pelonggaran semakin dibuka.

Sebaliknya, jika kasus naik lagi secara signifikan dalam kurun waktu yang tidak dapat ditoleransi, pelonggaran akan dipersempit lagi.

Sering diistilahkan “rem darurat” jika kasus lari kencang, rem ditarik, jika melambat rem dilepas lagi.

Tinggal kita mau pilih yang mana, selamanya rem darurat ditarik atau dilepas atau dilonggarkan.

Mau tetap selamanya PPKM diterapkan, atau dicabut dengan nama lain, misalnya bukan lagi pembatasan kegiatan, tetapi penyesuaian kegiatan.

Kegiatan yang hendak dilakukan disesuaikan dengan kondisi lingkungan daerah sekitar. Siapa yang menyesuaikan?

Warga masyarakat itu sendiri, sementara pemerintah dan lembaga terkait hanya memberikan rambu – rambu.  

Siapa mematuhi akan selamat, sebaliknya melanggar rambu, akan mendapatkan risiko yang bakal dihadapi.

Besar kecilnya risiko yang dihadapi sesuai dengan sedikit banyaknya jenis pelanggaran.

Jadi, penurunan kasus yang disertai dengan pelonggaran – pelonggaran adalah bagian dari menuju transisi, dari pandemi ke endemi.

Kita akan melalui masa transisi dengan baik, jika senantiasa menerapkan disiplin protokol kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh, di antaranya melalui vaksinasi.

Semakin tinggi tingkat disiplin, tentu akan semakin baik. Begitu pun semakin kebal kondisi tubuh masing – masing individu yang tercipta melalui kekebalan komunal, akan banyak memberi manfaat karena akan semakin kecil, bahkan nihil dari risiko terserang virus corona dengan varian barunya.

Di sisi lain, upaya pemerintah menekan kasus Covid-19 tidak sebatas menggalakkan vaksinasi guna mencapai target kekebalan kelompok dengan memvaksin lebih 208 juta penduduk.

Upaya 3T, testing, tracing (pelacakan kontak) dan treatment (perawatan) perlu ditingkatkan ke semua sektor kehidupan masyarakat.

Tujuannya, selain menjaring sebanyak mungkin kasus yang tersembunyi. Juga mendeteksi dan memitigasi kasus – kasus baru.

Mari kita jalani masa transisi dengan penuh percaya diri. (Jokles)

Berita Terkait

News Update