ADVERTISEMENT

Antisipasi Penjualan Daging Anjing, Sudin KPKP Jakbar Akan Pantau Pasar di Jakarta Barat 

Senin, 13 September 2021 15:44 WIB

Share
Cegah penjualan daging anjing petugas pasang stiker larangan menjual daging anjing di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara. (Foto/yono))
Cegah penjualan daging anjing petugas pasang stiker larangan menjual daging anjing di Pasar Koja Baru, Koja, Jakarta Utara. (Foto/yono))

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Antisipasi penjualan daging anjing, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (Sudin KPKP) Jakarta Barat akan melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional yang ada di Jakarta Barat.

Kapala Sudin KPKP Jakarta Barat Iwan Indriyanto mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan secara acak di pasar-pasar tradisional.

"Kalau untuk hal itu si kawan-kawan dari peternakan akan melakukan secara acak untuk memantau lokasi-lokasi penjualan yang rawan terhadap penjualam daging anjing," ujarnya dikonfirmasi Senin (13/9/2021).

Meski begitu, namun Iwan memastikan sejauh ini belum ada laporan dan temuan pasar tradisional yang menjual daging anjing.

"Kalau dulu kan kaya daging celeng gitu kan ada juga, nah sekarang kita upayakan memantau ke pasar-pasar yang kira-kira dicurigai, kan pengalaman ya kawan-kawan ini mencurigai kegiatan-kegiatan yang agak berbeda lah," jelas Iwan.

Menurut Iwan, lokasi pasar yang biasanya dicurigai menjual daging yang dilarang adalah pasar yang menjual daging babi.

Lokasi-lokasi pasar yang memang di perkirakan ada kegiatan penjualan daging yang di luar misal daging babi, tempat-tempat yang ada di luar penjualan daging sapi sama ayam," paparnya.

Sejauh ini, kata Iwan, pihaknya selalu rutin memantau akrifitas di pasar-pasar, termasuk peredaran daging.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pemantaun secara rutin agar pasar-pasar tidak menjual daging anjing.

Iwan menegaskan, jika nantinya ditemukan ada pasar yang menjual daging anjing, pihaknya tak segan melakukan penindakan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT