ADVERTISEMENT

KPI Ngotot Izinkan Saipul Jamil Muncul di Televisi, Anggota DPR Geram: Harusnya Dengarkan Aspirasi Publik!

Minggu, 12 September 2021 12:02 WIB

Share
Warganet lakukan upaya pemboikotan Saipul Jamil setelah tampil di televisi nasional pasca dibebaskan dari penjara. (Foto/twitter@saipuljamil) 
Warganet lakukan upaya pemboikotan Saipul Jamil setelah tampil di televisi nasional pasca dibebaskan dari penjara. (Foto/twitter@saipuljamil) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua KPI Pusat, Agung Suprio tetap perbolehkan Saipul Jamil untuk tampil di televisi.

Menurut Agus Suprio, hal tersebut berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), mengingat profesi artis Saipul Jamil merupakan mata pencahariannya.

Kendati demikian, terdapat batasan-batasan yang harus dilakukan oleh Saipul Jamil, salah satunya ia hanya bisa menghadiri undangan sebagai narasumber untuk kepentingan edukasi bahaya pelecehan seksual.

"Dia bisa tampil untuk kepentingan edukasi. Jadi misalnya dia hadir sebagai narasumber bahaya predator. Untuk hiburan itu yang belum bisa, berdasarkan surat yang kami kirim di televisi," ujar Agung di kanal YouTube Deddy Corbuzier, (9/9/2021).

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi angkat bicara mengenai keputusan  KPI yang memperbolehkan mantan terpidana kasus pencabulan Saipul Jamil tayang di televisi lagi.

Bobby aku sangat paham jika secara norma hukum tidak ada pelarangan, namun dari sisi norma kepantasan sejatinya perlu menjadi pertimbangan.

Pasalnya publik sudah secara tegas menolak Saipul Jamil untuk hadir di stasiun televisi lagi, alangkah baiknya KPI dengarkan suara rakyat.

"Saya kira yang diminta KPI, rasanya tidak mungkin dilakukan stasiun TV, apalagi bila kontennya menampilkan yang bersangkutan untuk kejahatannya ini. Yah dalam kata lain, sudahlah, kalau masih ada stasiun TV, radio, media siar lain yang nekat masih mau nyoba menyiarkan yang bersangkutan, akan berhadapan langsung dengan publik," kata Bobby kepada wartawan dikutip Minggu (12/9/2021).

Politikus Partai Golkar ini berkata, media yang masih nekat untuk menampilkan Saipul Jamil pastinya riskan akan melakukan gerakan sosial mandiri yang nantinya bakal merugikan citra media siar itu sendiri.

"KPI harus mampu menyerap aspirasi publik, ini bukan soal ex terpidana, tapi soal yang bersangkutan terkait kejahatan seksual yang diprotes masyarakat apapun kontennya," ujarnya

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT