Awalnya Hendar, 26, jadi konsultan di medsos, para muda-mudi seangkatannya bertanya padanya
tentang problem pribadinya.
Ketika “klien”-nya mayoritas wanita, dia banting stir jadi dukun cabul.
Soalnya dari 20 pasiennya, 8 orang yang tampil cantik tak hanya dipegang - pegang, tapi sekalian digauli.
Hidup itu dinamis, sehingga harus ada peningkatan. Bapaknya petani, anak jadi
guru, cucu jadi dosen.
Bahkan Pak Harto, meski bapaknya hanya petani dari Kemusuk Yogyakarta, dia bisa jadi presiden 32 tahun lamanya.
Begitu pula Harmoko Menpen 3 periode, ayahnya dulu hanya pegawai pabrik gula di Demak Ijo.
Apa lagi Adam Malik, masa mudanya sempat jualan buku bekas, tapi di hari tuanya sempat jadi Wapres.
Paling celaka adalah Hendar dari Garut, Jabar. Ayahnya dulu hanya petani, lha kok menurunkan anak Hendar, eh.....malah jadi dukun cabul! Benar-benar bikin malu ahli waris.
Hendar tak bisa mikul dhuwur mendem jero, tapi justru dikenal sebagai panjahat kelamin.
Cuma Hendar masih beruntung, tak diboikot warganet untuk tidak tampil di TV dengan 500.000 tanda tangan penolaknya.
Berangkat dari anak petani, Hendar sempat disekolahkan meski mentok sampai SMA. Di era internet, dia juga mengikuti arus, doyan HP.