ADVERTISEMENT

Viral! Mahkota Cenderawasih di PON XX Papua Banjir Kecaman, Warga Papua Menolak Keras: Keberadaannya Terancam

Selasa, 7 September 2021 12:20 WIB

Share
Mahkota Cenderawasih di PON XX Papua Banjir Kecaman (Twitter/@PuBudaya)
Mahkota Cenderawasih di PON XX Papua Banjir Kecaman (Twitter/@PuBudaya)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PAPUA, POSKOTA.CO.ID - Sebelum PON XX Papua dimulai, sejumlah masyarakat Papua angkat bicara perihal sejumlah agenda yang akan dilakukan.

Orang Asli Papua (OAP) putuskan untuk menolak pnyematan mahkota cenderawasih kepada para tamu undangan PON XX.

Baru-baru ini, penolakan pun kemudian jadi heboh dibicarakan di sejumlah media sosial, salah satunya Twitter.

Penolakan itu juga digaungkan oleh salah satu akun Twitter bernama @jayapuraupdate, hal itu merupakan bentuk kecaman terhadap penyelenggara event.

Desas-desus yang beredar, mahkota cendrawasih tersebut terbuat dari burung cenderawasih yang diawetkan.

“Buat yang berkunjung ke Papua dalam rangka PON atau event apa pun atau pun jalan-jalan. Mohon jangan cari mahkota cendrawasih yg terbuat dari bangkai cenderawasih yang diawetkan untuk menjadi souvenir dan lain-lain. Tolak kalau ada yang tawar,” tulis salah satu akun Twitter @jayapuraupdate yang menolak rencana mahkota cenderawasih dalam PON XX.

Postingan ini pun telah mendapat retweet lebih dari 7 ribu orang dan 14 ribu likes. Komentar dukungan pun ikut membanjiri cuitan ini. Banyak diantara mereka yang setuju dan turut mendukung kampanye ini.

“Kampanye ke sosmed penting supaya orang-orang gak beli atau terima souvenir cenderawasih awetan, tapi penegakan hukum juga perlu. Itu spesies dilindungi, dasar hukumnya jelas. Pemburu dan pedagang suvenir harus ditangkap. Cc @GakkumKLHK,” ujar akun @indiratendi sebagai dukungan atas kampanye tersebut.

Selain akibat cenderawasih yang telah ditetapkan sebagai satwa dilindungi, penyematan mahkota cenderawasih juga merupakan simbol khas masyarakat Papua dan memiliki nilai adat yang tinggi.

Mahkota cendrawasih hanya diperuntukkan dan akan disematkan pada pemimpin atau Ondoafi dalam lingkup masyarakat adat Papua. Tidak sembarang orang dapat menggunakan mahkota ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT