Glukomanan ini berasal dari karbohidrat yang dimiliki porang dan bermanfaat sebagai campuran berbagai olahan dan produk.
Selain digunakan untuk bahan pangan, kandungan glukomanan ini juga digunakan sebagai bahan pelapis kedap air, bahan perekat, cat tembok, penguat benang tekstil, serta bahan pengisi dan pengikat tablet.
Meski awalnya tidak populer di Indonesia, tetapi ternyata umbi porang memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen luar negeri dan investor.
Pada 2019 lalu, umbi Porang yang diekspor ke luar negeri ternyata mencapai 509 juta ton hanya dalam waktu satu tahun.
Berkat potensi pasarnya yang sangat besar, kini Pemerintah Indonesia tengah melakukan berbagai upaya agar industri Porang semakin berkembang.
Ditulis dalam akun Twitter resmi Kementerian Pertanian RI @kementan pada tanggal 20 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi Madiun pada Minggu (19/8/2021) sebagai kawasan penghasil tanaman porang terbesar di Indonesia.
Melalui dialognya bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Presiden Joko Widodo meminta agar umbi porang menjadi komoditas andalan ekspor Indonesia.
Presiden Joko Widodo juga rencananya akan melakukan perluasan lahan porang dengan perhitungan dalam satu hektar lahan dapat menghasilkan sebanyak 15 hingga 20 ton Porang yang setara dengan keuntungan sebesar Rp40 juta per 8 bulan. (nelsya namira putri)