ADVERTISEMENT

Saipul Jamil Kembali ke Industri Hiburan,  Komnas Perlindungan Anak Merasa Dilecehkan

Senin, 6 September 2021 14:08 WIB

Share
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan Komisioner Komnas Anak, Dr Ima (cr07)
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan Komisioner Komnas Anak, Dr Ima (cr07)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID –  Rencana kembalinya Saipul Jamil ke industri hiburan tanah air rupanya dianggap melecehkan Komnas Perlindungan Anak. Hal ini disampaikan langsung dengan tegas oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. 

Menurutnya tindakan kekerasan seksual merupakan  tindak pidana khusus yang tidak boleh diekspos. Keberadaan Saipul Jamil yang langsung wara-wiri di televisi mengundang sakit hati banyak pihak termasuk korban. 

"Komnas perlindungan Anak dilecehkan atas peristiwa tersebut," ujar Arist saat ditemui di kantor Komnas Perlindungan Anak, Senin (6/9/2021). 

"Ini seolaholah dia baru pulang dari satu laga pertandingan, menang gitu. Itu membuat sakit hati komnas perlindungan anak dan pegiat-pegiat perlindungan anak," sambungnya. 

Arist mengungkapkan Indonesia telah berusaha memerangi kasus pelecehan seksual hingga dua dekade akan sia-sia. Menurutnya kendati sudah menjalani hukuman, penjahat seksual tak seharusnya diberi ruang atas kejahatannya.

Dia menilai pelaku kekerasan seksual harusnya di awasi bukan malah diberi panggung. Oleh karena itu, pihak Komnas Perlindungan Anak amat mendukung keputusan publik memboikot Saipul Jamil dari peredaran media. 

"Kalau dalam konteks kejahatan seksual di mana pun di dunia itu harus sembunyi enggak menunjukkan diri maka di indonesia itu untuk memantau seperti Saipul Jamil harus dipasang chips. Supaya kita tau ke mana aja dia pergi, apakah dia akan melakukan kejahatan seksual lagi gitu loh," terang Arist.

Menyusul hal ini, Arist berharap semua pihak dapat bekerjasama mewujudkan pemboikotan Saipul Jamil dari seluruh tayangan di media. Dia memohon agar Production House atau televisi yang sudah menandatangani kontrak dengan Saipul Jamil agar tak memberhentikan tayangan tersebut. 

"Tidak mendidik bahkan itu merusak gerakan perlindungan anak, boikot. saya minta stasiun stasiun televisi atau PH, jangan memberikan kesempatan untuk melakukan itu," bebernya. 

Lebih lanjut, dia meminta masyarakat agar berhenti menonton tayangan ataupun program yang menampilkan Saipul Jamil.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT