ADVERTISEMENT

Ketua Satgas IDI Punya Kabar Baik Soal Pandemi Covid-19, Tapi Dahinya Mengerut Saat Lihat Holywings Penuh Kerumunan: Memilukan!

Senin, 6 September 2021 18:04 WIB

Share
Ketua Satgas IDI Profesor Zubairi (Foto: Instagram/@profesorzubairi)
Ketua Satgas IDI Profesor Zubairi (Foto: Instagram/@profesorzubairi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban sempat merasa senang dengan terjadinya penurunan kasus Covid-19 di Indonesia.

Akan tetapi, ketika ia melihat adanya kerumunan yang terjadi di perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman, yakni Holywings Kemang, Jakarta Selatan membuat Prof Zubairi justru mengerutkan dahi.

Dalam akun Twitternya, Senin (6/9/2021) Prof Zubairi mengaku senang karena Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 sudah menurun sebanyak 20 persen.

Bahkan sebuah data atau statistik dalam sebuah gambar yang diunggah oleh Prof Zubairi menunjukkan bahwa Indonesia saat ini sudah turun hingga posisi 13 dari total kasus, kasus Covid-19 baru, sampai dengan total kematian.

"Sejujurnya saya sedang senang ketika tahu BOR rumah sakit rujukan Covid-19 turun jadi 20 persen dan Indonesia turun ke nomor 13 di Worldometers.," tulis Prof Zubairi

Akan tetapi secara bersamaan ia juga pada akhirnya justru mengerutkan dahinya saat melihat tersebarnya video kerumunan yang terjadi di Holywings Kemang pada Minggu malam (5/9/2021).

Menurutnya, kerumunan yang bak konser pra Covid-19 sebagai sebuah pemandangan yang sangat membuat hatinya pilu.

Bagaimana tidak, karena pemandangan itu sangatlah mengkhawatirkan yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan klister Covid-19 baru dan kasus pun bisa naik lagi jika tidak dijaga sebaik mungkin.

"Tapi langsung mengerutkan dahi saat melihat video kerumunan seperti "konser" pra-Covid-19 di Holywings. Pemandangan yang memilukan," tambahnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT