"Saatnya generasi muda mulai dikenalkan dengan pengetahuan aktifitas rantai logistik. SMK Tanjung Priok membuka kelas pertama kali pada ajaran baru dan kami sangat senang untuk mendukung. Harapannya muncul generasi luar biasa yang siap berkarya di industri logistik Indonesia," ujar Ade.
Ade menambahkan bagi anak anak putus sekolah, JICT membuka kelas daring dan luring dengan protokol kesehatan ketat agar mereka mendapatkan ijasah sesuai paket yang diambil.
“Ini modal bagi anak-anak di Jakarta Utara untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Lebih dari 30% anak putus sekolah di wilayah Koja dan Tanjung Priok telah mendapatkan ijasah. Bahkan kami menambah kurikulum untuk peningkatan kemampuan siap kerja,” ujar Ade.
Beberapa kali dianugerahi sebagai perusahaan dengan program CSR terbaik, JICT menjadikan bantuan sosial masyarakat sebagai garda depan pencapaian tujuan perusahaan.
Sehingga investasi sosial kepada masyarakat dapat mendukung visi program Sustainable Development Goals (SDGs) dan Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia. (*/bu)