Keren, BPPT Kembangkan Fast Charging Station Kendaraan Listrik

Kamis 02 Sep 2021, 12:57 WIB
Terima Tim Kajian Charging Station Kendaraan Listrik BPPT, Bamsoet Dukung BPPT Kembangkan Fast Charging Station. (foto/fb-bamsoet)

Terima Tim Kajian Charging Station Kendaraan Listrik BPPT, Bamsoet Dukung BPPT Kembangkan Fast Charging Station. (foto/fb-bamsoet)

Bamsoet juga menerangkan, dari hasil kajian BPPT, dengan beralih ke kendaraan listrik, Indonesia bisa menurunkan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 51 juta barel (8,8 juta kiloliter) pada tahun 2030 dan sebesar 373 juta barel (setara dengan 64 juta kiloliter) pada tahun 2050.

Dengan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp15.000 per USD, maka potensi penghematan devisa dari penurunan impor bensin bisa mencapai 5,86 miliar USD atau sekitar Rp87,86 triliun rupiah pada tahun 2030 dan meningkat menjadi 82,20 miliar USD atau sekitar Rp1.232,93 triliun rupiah pada tahun 2050.

Kementerian ESDM memprediksi potensi produksi mobil listrik di Indonesia tahun ini mencapai 125 ribu unit serta untuk kendaraan dua mencapai 1,34 juta unit. Pada tahun 2030, ditargetkan mencapai 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik pada 2030.

“Dengan beralih ke kendaraan listrik, selain menghemat pengeluaran pribadi dan juga anggaran negara, masyarakat juga turut mensukseskan target pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030," pungkas Bamsoet.

Berita Terkait
News Update