ADVERTISEMENT

Baru Terlayani 64 Persen Terlayani, PAM Jaya Butuh Dana Investasi Rp 30 Triliun Penuhi Hak Air Bersih Seluruh Warga  

Kamis, 2 September 2021 14:00 WIB

Share
Diskusi virtual Balkoters Talk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta. (ist)
Diskusi virtual Balkoters Talk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – PAM Jaya menargetkan di tahun 2030 seluruh warga Jakarta telah terlayani air pipa. Berbagai langkah dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI untuk mewujudkan hal tersebut.

Dirut PAM Jaya, Prayitno Bambang Hernowo, mengungkapkan langkah langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu menambah jaringan pipa, menyiapkan pasokan air baku, mengurangi kebocoran dan memberikan edukasi kepada warga untuk berhemat air dan tidak menggunakan air tanah.

Adapun sebagai informasi saat ini baru sebanyak 64 persen warga Jakarta yang terlayani air pipa. “Sisanya 36 persen kita targetkan akan terlayani air pipa pada tahun 2030,” ujar Prayitno diskusi virtual Balkoters Talk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta.

Selain empat langkah tersebut hal lain yang perlu dilakukan ialah dengan mengurangi tingkat kebocoran yang hingga kini masih mencapai 44 persen. Meski untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan dana yang tidak murah.

Dari perhitungan yang dilakukan Prayitno mengungkapkan untuk mengurangi tingkat kebocoran dari 44 persen ke 26 persen diperlukandana sekitar Rp7 triliun. “Sedangkan untuk sampai di tahun 2030 hingga seluruh warga Jakarta terlayani air pipa dibutuhkan dana investasi sekitar Rp 27 triliun sampai Rp30 triliun,” imbuhnya.

Dana tersebut salah satunya diperuntukkan untuk membangun jaringan pipa dari Jatiluhur dan Karian yang ditaksir akan menghabiskan dana investasi antara Rp12 triliun sampai Rp 13 triliun demi memenuhi kebutuhan air baku.

“Dengan adanya jaringan tersebut kita akan memperoleh suplai air baku sebanyak 7.500 liter perdetik. Jumlah volume air baku tersebut cukup besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga,” terangnya.

Kendati demikian Prayitno mengaku optimis seluruh target tersebut akan terealisasi. Mengingat di tahun 2023 seluruh pengelolaan pengolahan air bersih akan seluruhnya kembali ke tangan PAM Jaya dengan berakhirnya kontrak kerjasama dengan dua operator swasta. Yakni Aetra dan Palyja.

Sementara itu Kepala Seksi Perencanaan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Elisabeth Tarigan, menyebutkan bahwa kebutuhan air bersih di Jakarta adalah 32.865 liter per detik (lps), sementara saat ini hanya bisa disediakan 20.725 liter per detik dengan kebocoran (non revenue water/NRW 44 persen).

"Jadi ada gap 36 persen dengan kebutuhan tambahan pasokan air 12.140 liter per detik. Lalu diinginkan ada penghematan kebocoran agar bisa mencapai angka 26 persen saja," ucap Elisabeth.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT