ADVERTISEMENT

Jubir Pemerintah Dokter Reisa Mengatakan Uji Coba PTM di Sekolah Tidak Membuka Potensi Penularan Covid-19

Rabu, 1 September 2021 18:12 WIB

Share
Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro. (ist)
Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan Covid-19, dr Reisa Brotoasmoro. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jubir Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro mengungkapkan, bahwa uji coba sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dilakukan adalah kabar gembira bagi tenaga pendidik, siswa dan juga para orangtua.

"Tapi perlu diingat bahwa uji coba PTM ini bukan berarti membuka kembali potensi penularan Covid-19 di sekolah," terang Reisa dalam keterangannya secara virtual di Jakarta, Rabu sore (1/9/2021).

Reisa mengatakan proses PTM ini harus dilakukan secara cermat karena yang kita fasilitasi adalah para guru kembali mengajar di sekolah, dan minat yang tinggi dari para siswa untuk kembali ke sekolah.

Namun demikian, Reisa mengingatkan bahwa para guru, siswa dan juga orangtua serta masyarakat harus wajib menjaga keamanan sekolah, sehingga bisa tetap meneruskan uji coba sekolah PTM.

Reisa juga mendorong untuk wilayah kabupaten-kota yang lain agar berusaha wilayahnya masuk level 2 dengan diterapkannya PPKM, sehingga bisa menikmati sekolah PTM.

Bagaimana caranya?, menurut Reisa, kita bisa belajar dari Kota Semarang yang masuk ke level 2 dalam penerapan PPKM di minggu ini.

"Hasil pemantauan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat kepatuhan di kota ini  pada pelaksanaan PPKM minggu lalu tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan mencapai 97 persen," kata Reisa.

Reisa mengungkapkan itu menunjukkan  hampir setiap orang yang berada  di ruang publik di Kota Semarang sudah paham perlunya memakai masker.

"Sedangkan kepatuhan protokol kesehatan dalam menjaga jarak dan menghindari  kerumunan hasil pemantauan Satgas menunjukkan angka 86 persen," ujar Reisa.

Ia menambahkan memang masih terus perbaikan tapi tingkat kepatuhan yang cukup tinggi itu, artinya  hampir 9 di antara 10 orang di Kota Semarang paham dalam menerapkan protokol kesehatan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT