ADVERTISEMENT

Akibat Pandemi Covid-19 Pendapatan Ancol Turun 70 Persen, Dari Rp1.3 Triliun Menjadi Rp414 Miliar

Selasa, 31 Agustus 2021 10:04 WIB

Share
Meski dibuka untuk fasilitas olahraga, Taman Impian Jaya Ancol tampak masih sepi pengunjung. (yono)
Meski dibuka untuk fasilitas olahraga, Taman Impian Jaya Ancol tampak masih sepi pengunjung. (yono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mencatatkan penurunan pendapatan yang cukup drastis akibat hantaman pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Unit rekreasi Taman Impian Jaya Ancol, yang merupakan menjadi pendapatan utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk pun keuangannya harus terseok-seok akibat badai Covid-19.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali, menyampaikan, di tahun 2020 pendapatan Taman Impian Jaya Ancol anjlok sebesar 70 persen.

"Dari Rp1,3 Triliun pada tahun 2019 menjadi Rp414 milyar pada tahun 2020 dengan profitabilitas pada tahun 2019 laba sebesar Rp230 milyar turun menjadi rugi Rp392 milyar," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).

Sahir mencatat, selama tahun 2020 kunjungan ke kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol anjlok 76 persen. Dari 18 juta pengunjung di tahun 2019 menjadi 4,5 juta pengunjung pada tahun 2020.

"Begitu pula dengan wahana-wahana yang berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol seperti Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, dan Atlantis Water Adventures juga ikut mengalami penurunan signifikan sebagai imbas ditutupnya tempat wisata pada masa PSBB maupun PPKM," ungkap Sahir.

Dikatakan, total kewajiban PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, naik sebesar 17 persen yang diakibatkan kenaikan utang (PBB, provinsi) utang Bank, dan total aset terkoreksi sedikit menurun 1,3 persen. 

"Sedangkan ekuitas turun sebagai akibat kerugian yang tercatat di tahun 2020," sambungnya.

Sahir mengatakan, meskipun kinerja keuangan tidak terlalu menggembirakan, perusahaan tetap mempertahankan komitmen tidak melakukan lay off kepada karyawan yang telah ikut membangun Perusahaan sampai saat ini.

Manajemen juga mempertahankan posisi free cashflow untuk menjamin kelangsungan operasi. Perusahaan dan menjaga credit rating dari Pefindo di single A sehingga termasuk dalam investment grade.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT