ADVERTISEMENT

Warga Pengungsi Korban Kebakaran Kebon Kosong Memerlukan Bantuan Popok Bayi, Selimut dan Alas Tidur

Senin, 30 Agustus 2021 21:40 WIB

Share
Kondisi korban kebakaran di lokasi pengungsian SDN 09/10 Kebon Kosong, Kemayoran Jakarta Pusat. (foto: cr-05)
Kondisi korban kebakaran di lokasi pengungsian SDN 09/10 Kebon Kosong, Kemayoran Jakarta Pusat. (foto: cr-05)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 250 warga korban kebakaran di jalan Swadaya, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang saat ini tengah mengungsi di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Warga pengungsi itu membutuhkan sejumlah kebutuhan seperti popok bayi, selimut dan alas tidur.

Hal itu dikatakan Atje Ketua RW 14/05 Kebon Kosong, Kemayoran Jakarta Pusat saat ditemui Poskota di lokasi posko pengungsian, Senin (30/8/2021) siang tadi.

"Yang dibutuhkan pada saat ini adalah popok untuk bayi, selimut dan alas untuk tidur seperti tiker atau karpet," kata Atje.

Sementara itu, berdasarkan data di posko pengungsian sendiri kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 60 rumah dan sebanyak 50 kepala keluarga harus kehilangan rumah dan terpaksa mengungsi.

Adapun rincian pengungsi sendiri yakni 63 orang merupakan anak-anak berusia sekolah yang terdiri dari 25 siswa SD , 9 orang siswa SMP dan 12 lainnya merupakan siswa SMP.  Sedangkan sebanyak 17 pengungsi merupakan usia balita.

"Untuk anak-anak usia sekolah Alhamdulillah mereka sudah dapat bantuan seragam dan tas dari Sudin Sosial Jakpus. Semalam pak Camat dan Lurah juga sudah nengokin kesini," kata Atje.

Lanjut Atje, ia mengatakan di lokasi pengungsian sendiri para pengungsi ditempatkan di dua kelas yang sudah disediakan. Masing masing kelas sendiri diisi kurang lebih sebanyak 55 orang pengungsi.

Berdasarkan pantauan poskota.co.id di lokasi, kepadatan cukup terlihat di dalam dua kelas tersebut. Meski begitu, Atje memastikan penerapan prokes di lokasi tetap dilakukan.

"Jadi mungkin dari kepala sekolah cuma membolehkan dibuka dua kelas saja. Untuk 3 M sendiri sudah kita terapkan sih," ungkapnya.

Sementara itu Surtini (60) salah satu pengungsi mengatakan dirinya pasrah dengan kondisi di pengungsian saat ini. Meski sejumlah kebutuhan sudah mulai berdatangan , namun hal itu tak semata mata membuatnya nyaman begitu saja berada di lokasi pengungsian.

"Ya kondisinya layak tidak layak dah, dijalanin aja. Mau protes protes gimana , memang keadaanya begini ya kita terima saja," pungkasnya. (cr-05)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT