LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten akhirnya dapat kembali digelar.
Para siswa pun menunjukan ekspresi senang, bahkan ada yang tersenyum lebar atau sumringah demgan digelar nya PTM itu.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena para siswa sendiri sudah lama mendambakan PTM ini setelah satu tahun lamanya hanya belajar daring.
Seperti di SMK Negeri 2 Rangkasbitung, para siswa nampak antusias menyambut tahun ajaran baru dengan pakaian putih abu-abu mereka.
Kepala SMK Negeri 2 Rangkasbitung Edi Ruslani mengatakan, pada pelaksanaan PTM ini pihaknya meneraplan protokol kesehatan (prokes) ketat, dengan membatasi sekitar 50 persen siswa yang dapat mengikuti PTM setiap harinya.
"Iya, hari ini kita mulai melaksanakan PTM terbatas. Jumlah siswa yang masuk 50 persen. Jadi, dari 36 siswa yang masuk sekolah sebanyak 18 orang," kata Edi Ruslani kepada wartawan, Senin (30/8/2021).
Edi mengungkapkan, sebelumnya pihaknya sendiri mengalami dilema terhadap pelaksanaan PTM itu. Namun, karena terdapat beberapa pertimbangan termasuk keingginan para siswa dan guru, pihaknya pun menggelar PTM seizin dari Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Banten Wilayah Lebak.
Ia mengklaim, sebanyak 90 persen guru yang mengajar di SMKN 2 Rangkasbitung ini telah divaksin.
"Guru kita 90 persen sudah divaksin, yang belum itu guru yang memiliki komorbid sehingga tidak bisa divaksin. Dan kita juga sudah mendapatkan restu dari para orang tua siswa untuk menggelar PTM," ungkapnya.
Dijelaskannya, SMKN 2 Rangkasbitung telah menyiapkan fasilitas untuk mendukung kegiatan PTM terbatas. Mulai dari tempat cuci tangan, mengatur tempat duduk siswa, dan membentuk gugus tugas pengawasan prokes dari pengurus OSIS SMKN 2 Rangkasbitung.
"Para pelajar antusias. Mereka masuk pukul 7.00 dan keluar pukul 12.00 WIB," terangnya.