JEPANG, POSKOTA.CO.ID - Wakil Indonesia di cabang menembak putri, Hanik Puji Hastuti harus mengakui keunggulan lawan-lawannya setelah ia gagal menjejakkan kakinya di babak final menembak 10 M air rifle standing R2 Paralimpiade Tokyo 2020.
Pada laga penyisihan yang berlangsung di Asaka Shooting Range, Senin (30/8/2021), Hanik menempati peringkat ke-13 dengan mengumpulkan total poin 614,5.
Kendati belum mencapai babak final, Hanik mengaku cukup puas dengan penampilannya yang sudah maksimal.
"Alhamdulillah saya puas dengan penampilan hari ini. Skor yang saya dapat sesuai dengan latihan, tidak jauh berbeda bahkan sama. Walaupun saya belum bisa menembus babak final, tapi saya bangga akhirnya bertanding dengan lancar tanpa terkendala apapun. Lawan di Paralimpiade ini memang berat-berat terutama dari Eropa dan di Asia itu ada China dan Iran," ungkap Hanik.
Peraih medali perunggu Asean Paragames 2015 di Singapura itu tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah memberi dukungan selama dia bertanding.
Dia berharap di even berikutnya bisa tampil lebih baik lagi.
"Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada NPC Indonesia, pemerintah tentunya Kemenpora yang sudah mendukung dan mensupport saya. Terima kasih juga untuk masyarakat Indonesia yang sudah mendukung perjuangan saya. Saya mohon maaf karena belum bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia. Semoga di even berikutnya saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," ujar Hanik.
Pelatih para menembak Indonesia, Aris Haryadi mengaku Hanik sudah tampil dengan baik, meski ada kendala di punggungnya yang membuat Hanik kurang maksimal saat berlomba.
Teguran dari juri membuat konsentrasinya sedikit terganggu.
"Alhamdulillah Hanik telah melaksanakan pertandingan R2 dengan skor 614,5. Sempat ada trouble waktu Hanik bertanding yaitu posisi badan yang agak miring ke kanan, yang seharusnya posisi duduk harus lurus. Kendala itu karena benjolan Spina Bifida di punggungnya, sehingga dalam posisi menembak agak kesulitan untuk duduk lurus," ungkap Aris.
"Jadi dengan ditegurnya Hanik oleh juri pas menembak, sedikit bikin konsentrasi Hanik pudar pada saat menembak di seri ke 2, ke depan kita akan berusaha untuk memperbaiki posisi Hanik dengan berusaha seting peralatan, terutama kursi roda, dengan harapan pada even-even selanjutnya tidak terjadi lagi insiden peringatan juri, yang akan berpengaruh pada fokus atlet saat bertanding," tambah Aris. (cr04)