Tahun tak Fokus dan Jas Merah 

Minggu 29 Agu 2021, 06:00 WIB

MARI kita membaca kembali apa yang pernah ditulis Almarhum Pak Harmoko di Pos Kota, Kamis, 26 Desember 2013.

Saat itu negeri ini sedang menghadapi pemilihan presiden dan para anggota legislatif pusat maupun daerah.

Di bawah judul “Tahun Tak Fokus” Pak Harmoko saat itu antara lain menyebutkan, “.....Presiden kita, Bung Karno mengajarkan sikap kehatihatian ‘Jasmerah’, jangan sekali-kali melupakan sejarah dan kita yakin semua orang paham hal itu.”

 

Tepi pluit. (Ilust/poskota)

Namun para elit kita sering lupa pada sejarah, lupa hal yang serupa bisa berulang.

Pada tahun 2013 itu, satu tahun sebelum pemilihan umum 2014, orang sudah ramai bicara soal kursi
nomor satu di negeri ini serta siapa saja yang akan jadi anggota parlemen dan jabatan-jabatan lainnya.

Maka, tulis Pak Harmoko ketika itu, Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) meminta para pembantunya di Kabinet Bersatu II, khususnya para menteri, jelang beberapa bulan lagi berakhir masa tugasnya, mereka supaya fokus pada tugas dimasing-masing departemennya
(kementriannya).

“Tapi apa lacur, untuk kesekian kalinya pula, perintah SBY itu berlalu seperti angin berlalu, kecuali para menteri separtainya,” ujar Pak Harmoko kala itu. 

Para menteri dari partai lain, kata Harmoko, punya agenda yang berbeda dalam menyongsong tahun politik, di mana Pemilihan Presiden, akan digelar. “Ironinya, sejumlah pembantu presiden itu adalah ketua umum partai politik.

Mereka juga punya agenda politik yang sama, yakni partainya berupaya untuk memenangkan Pilpres,” ujarnya saat itu, tahun 2013.

Suasana itu berulang lagi tahun 2021 ini.

Celakanya saat ini negeri ini sedang menghadapi pandemi virus corona atau covid 19.

News Update