Dilansir melalui media Today, beberapa tanda anak mengalami trauma adalah:
1. Masalah tidur
Anak yang sedang terganggu keadaan mentalnya akibat trauma sering kali mengalami kesulitan untuk tidur atau gelisah ketika tidur. Kegelisahan anak saat tidur ini biasanya diakibatkan oleh mimpi buruk.
Sebagai akibat dari kegelisahan anak, waktu tidur pun berkurang. Hal ini menyebabkan jam tidur anak menjadi berantakan.
2. Mengalami sakit kepala
Pusing dan mual juga dapat menjadi tanda ketika anak sedang menagalami rasa trauma. Kegelisahan dan depresi dapat menyebabkan tanda-tanda fisik.
3. Emosional tidak stabil
Kondisi trauma yang terjadi pada anak dapat mempengaruhi anak dalam bersikap. Anak sering kali akan menjadi lebih agresif, seperti berteriak dan marah secara berlebihan.
Anak juga sering kali kedapatan menangis secara terus menerus atau menangis karena hal-hal kecil. Selain menangis, perilaku anak juga bisa tiba-tiba berubah bersemangat dan aktif.
4. Kehilangan ketertarikan
Anak yang sedang mengalami trauma sering kali kehilangan rasa ketertarikan kepada suatu hal atau aktivitas. Semangatnya akan berkurang dan mempengaruhi aktivitas lainnya.
Hilangnya semangat ini pun dapat mempengaruhi berbagai kegiatannya seperti dalam sekolah, lingkungan pertemanan, bahkan lingkungan keluarga.
Kepada media Today, seorang ahli anak dr. Deborah Gilboa menyarankan agar orang tua berperan aktif untuk memperhatikan kondisi mental anak.
Ia mengatakan bahwa orang tua bisa berkomunikasi dengan anak mengenai kondisi mereka dan apa yang mereka rasakan tiap harinya.
Selain itu jika kesulitan, orang tua bisa membawa anak atau mengkonsultasikan permasalahan tersebut kepada dokter ataupun ahli yang memiliki kapabilitas dalam hal ini. (nelsya namira putri)