BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota Bekasi (Pemkot) mengizinkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) namun masih secara terbatas, hal itu dikarenakan masih berlakunya (PPKM) Level 3.
Dalam meningkatkan herd immunity dan menekan penyebaran Covid-19, Pemerintah kota Bekasi juga secara massif memberikan suntik vaksin untuk kaum pelajar yang akan menjadi salah satu persyaratann untuk dilaksanakanya kembali kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Pada Sabtu (28/08) lalu, SMAN 5 Kota Bekasi menyelenggarakan 1000 dosis vaksin jenis Sinovac untuk siswa serta para masyarakat yang juga turut ikut vaksin di sekolah tersebut.
Terkait dengan PTM, salah satu siswa di SMAN 5 Kota Bekasi, mengaku kegiatan vaksin ini tidak terlalu penting, yang terpenting bagaimana bisa berkumpul kembali bersama teman temannya dan belajar di sekolah.
Ia adalah Arief Tri Ajiz (16) yang merupakan siswa kelas (dua) atau 11 yang mengikuti suntik vaksin di SMAN 5 Kota Bekasi, Sabtu (28/08) lalu.
"Bagus sih diadakan vaksin di sekolah, karena ini sifatnya wajib untuk para pelajar dan akan memudahkan kita belajar tatap muka di sekolah," ucapnya
Arief mengatakan kepada PosKota.co.id bahwa vaksin yang dilaksanakan pada pagi kemarin di sekolahnya, merupakan suntik vaksin keduanya.
Pantauan PosKota.co.id, saat proses penyuntikan vaksin, Arief terlihat cukup takut akan jarum suntik, terlihat wajahnya meringis saat proses penyuntikan.
"Senang sudah vaksin kedua, meski tadi rada takut sama jarum suntik," tuturnya
Lalu hal unik diucapkan Arief, "Bagi saya gak terlalu penting (suntik vaksin), karena terpaksa saja karena ada himbauan dari sekolah," ucapnya.
Meski mengatakan hal seperti itu, ia mengaku taat kepada himbauan sekolah untuk suntik vaksin, dan mencoba untuk sarapan sebelum penyuntikan.