JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Meski penambahan kasus Covid-19 terus melandai, namun penularan penyakit ini harus terus diwaspadai.
Bagi para pasien yang sudah maupun sedang terpapar Covid-19, biasanya memilih untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) atau terpaksa merujuk ke Rumah Sakit (RS) akibat kondisi berat.
Adapun yang menjalani isolasi mandiri adala pasien yang notabenya tanpa gejala atau sebut saja mengalami gejala ringan.
Nah, berbicara soal isolasi mandiri, sepertinya masyarakat masih banyak yang bingung dengan durasi yang tepat untuk menjalani isolasi mandisi.
Agar tidak keliru dan justru menebak-nebak, berikut ini penjelasan terkait durasi isolasi mandiri yang tepat untuk diterapkan saat terpapar Covid-19.
Berdasarkan studi Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik & Infeksi, dr Ronald Irwanto. SpPD-KPTI, FINASIM menjelaskan, apabila individu yang terkonfirmasi positif bebas gejala dan kondisinya terbilang baik selama sembilan hari setelah munculnya gejala pertama, maka durasi isoman dilakukan 10 hari ditambah 3 hari.
Hal itu didukung pula oleh pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berbeda halnya dengan WHO, menurut pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) justru menganjurkan durasi isoman sedikit lebih singkat, yakni 10 hari ditambah satu hari sejak gejala pertama muncul.
"Jika pasein baik, sehat, aman, bebas gejala, bebas komplikasi, kondisinya baik, minimal isolasi 13 hari. Karena, dihitung 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala," kata dr Ronal, seperti dikutip poskota Minggu (29/8/2021).
Pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dan sudah bebas dari gejala setelah 13 hari, maka sudah bisa dinyatakan bebas isolasi tanpa harus melakukan tes PCR ulang.
Namun, jika memiliki gejala berat, maka tetap harus melakukan tes PCR dibawah penanganan tenaga kesehatan. (tha)