JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Lima Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di pabrik peleburan nikel di pulau Sulawesi, Indonesia menghadapi hukuman lima tahun penjara setelah mereka membunuh seekor buaya dan memasaknya hingga menjadi sebuah sup.
Aksi mereka terekam dalam foto dan video yang kemudian menjadi viral di media sosial. Aksinya itu langsung membuat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara mengambil tindakan hukum terhadap para penambang yang dianggap melanggar hukum Indonesia karena buaya adalah hewan yang dilindungi.
Buaya itu ditangkap warga pada Rabu setelah ditemukan dalam kondisi lemah di saluran pembuangan dekat pabrik peleburan nikel yang dikelola Obsidian Stainless Steel (OSS).
"Kami akan serahkan (pelaku) ke balai Gakkum untuk proses hukumnya," ujar Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra, Laode Kaida pada Rabu (26/8/2021).
Lebih lanjut Laode mengungkapkan bahwa pihaknya sudah tidak lagi menemukan bagian tubuh dari buaya tersebut.
Akan tetapi mereka masih menemukan sejumlah potongan dari sisa daging yang sudah dimasak serta adanya bercak darah.
"Kalau unsur kesengajaan maksimal penjara 5 tahun, sesuai dengan UU No 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem," ucap Laode menambahkan.
Sementara itu, Pakar telematika, Roy Suryo bereaksi keras dan mengecam ulah TKA China yang sudah membunuh dan memakan buaya tersebut.
Pakar telematika, Roy Suryo bereaksi keras dan mengecam ulah TKA China itu.Hal itu diungkapkan Roy Suryo melalui akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, pada Kamis (26/8/2021).
Menurut Roy Suryo, tindakan ini sangat biadab lantaran menyembelih buaya muara dan memakannya.
Dalam keterangannya Roy Suryo lantas kembali menegaskan bahwa sebaiknya stop datangkan TKA China ke Tanah Air.
"Dari dulu saya bilang apa? Stop TKA China! Karena ini bukan lagi "terwelu" tetapi BIADAB," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2.
Lebih lanjut, eks Menpora itu juga mengatakan bahwa pembantaian buaya muara sama sekali sekali tidak bisa ditolelir.
"Kabar TKA2 China membantai buaya di kawasan pabrik PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kec Morosi Kab Konawe, SulTra sungguh tdk bisa ditolelir. Siapa Biang Kerok dibalik ini semua? AMBYAR," sambungnya. (cr03)