ADVERTISEMENT

Intel AS Tetap Yakin Covid-19 Pertama Kali Dibocorkan Laboratorium Wuhan China, Joe Biden: Dunia Layak Mendapat Jawaban!

Sabtu, 28 Agustus 2021 15:57 WIB

Share
Intel AS Tetap Meyakini Covid-19 Berasal dari Laboratorium China (Foto: @nypost/Twitter)
Intel AS Tetap Meyakini Covid-19 Berasal dari Laboratorium China (Foto: @nypost/Twitter)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

USA, POSKOTA.CO.ID – Ringkasan dari hasil laporan yang tidak dirahasiakan dari komunitas intelijen AS mengatakan bahwa mereka tetap merasa "masuk akal" virus Covid-19 memang benar-benar bocor dari laboratorium di Wuhan, Cina dan mungkin direkayasa secara genetik.

Presiden Biden meminta peninjauan di bawah tekanan pada Mei dan mengatakan dalam pernyataan Jumat sore bahwa dia ingin China "untuk sepenuhnya berbagi informasi," tanpa mengidentifikasi langkah-langkah pemaksaan untuk mencapai kerja sama.

“Dunia layak mendapat jawaban, dan saya tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya,” kata Biden dikutip dari laman NY Post, Sabtu (28/8/2021).

“Negara yang bertanggung jawab tidak melalaikan tanggung jawab semacam ini ke seluruh dunia. Pandemi tidak menghormati perbatasan internasional, dan kita semua harus lebih memahami bagaimana Covid-19 muncul untuk mencegah pandemi lebih lanjut.” sambungnya.

Ringkasan laporan mengatakan bahwa “[komunitas intelijen] tetap terbagi atas kemungkinan asal Covid-19 yang paling mungkin,” tetapi “semua lembaga menilai bahwa dua hipotesis masuk akal: paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi dan laboratorium terkait kejadian."

Satu agen mata-mata AS bersandar pada penjelasan bahwa virus itu bocor dari Institut Virologi Wuhan.

Badan itu “menilai dengan keyakinan moderat bahwa infeksi manusia pertama dengan SARS-CoV-2 kemungkinan besar adalah hasil dari insiden terkait laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen, penanganan hewan, atau pengambilan sampel oleh Institut Virologi Wuhan,” kata ringkasan itu. .

“Para analis ini memberi bobot pada sifat pekerjaan yang berisiko secara inheren pada virus corona.”

Ada juga ketidakpastian apakah itu rekayasa genetika atau bukan.

“Sebagian besar lembaga juga menilai dengan keyakinan rendah bahwa SARS-CoV-2 mungkin tidak direkayasa secara genetik; namun, dua lembaga percaya tidak ada cukup bukti untuk membuat penilaian dengan cara apa pun, ”kata dokumen itu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
2 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT