JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada seluruh orang yang ada di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak alergi terhadap kritikan yang kerap kali disampaikan oleh masyarakat yang memilikii perbedaan pandangan.
Ungkapan tersebut dibagikan langsung oleh Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan dalam sebuah dokumen bernama Taujihat Kebangsaan MUI Tahun 2021 pada Kamis (26/8/2021).
"Kepada Pemerintah diharapkan tidak alergi/ apriori terhadap kritik dan pikiran berbeda dari masyarakat," ujar Amirsyah dalam dokumen tersebut.
Menurut Amirsyah, banyaknya pihak yang geram lantaran pemerintah terlalu sering melakukan pendekatan secara represif atau bahkan melakukan pendekatan hukum sebagai suatu alat membungkam.
Akan tetapi, Amirsyah tetap meminta agar seluruh masyarakat bisa menanggapi kebijakan dan kinerja pemerintah lebih sesuai dengan porsi yang benar.
Apabila ada kebijakan yang positif maka sebaiknya didukung dan jika kebijakan yang dirasa menyimpang maka hal itu jelas harus dikritik dengan menggunakan saluran yang tersedia.
"Namun tetap memperhatikan aspek kepantasan, dan tetap mengedepankan persatuan bangsa," pungkas Amirsyah.
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin mengajak seluruh anggota MUI berperan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Jadi, kalau ada tanda-tanda keretakan, maka MUI harus mengambil peran karena negara ini dibangun berdasarkan kesepakatan," pesan Wapres saat menghadiri pembukaan Mukernas I MUI secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (25/08/2021).
Dalam acara bertajuk Menguatkan Peran MUI dalam Membangun Sinergitas Ulama, Umara, dan Umat dalam Mengatasi Masalah Bangsa tersebut, Wapres menyatakan, persatuan bangsa menjadi tanggung jawab kebangsaan.
"Sila Ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Ini harus kita kawal sebagai bagian daripada tanggung jawab nasional kita, masuliyah wathaniyah kita," imbuhnya.
Oleh karena itu, Wapres menekankan, perbedaan-perbedaan di antara organisasi-organisasi massa (ormas) Islam yang menjadi pendukung utama dari MUI tidak boleh sampai menimbulkan konflik.
"Perbedaan-perbedaan, seperti juga di lingkungan intern kita, perbedaan di tingkat nasional kenegaraan, jangan sampai menimbulkan terjadinya keretakan yang akan membawa kehancuran," tegas Wapres. (cr03)