ARMY Boikot dan Tuntut Maaf dari Billboard yang Diduga Sudutkan BTS

Jumat 27 Agu 2021, 21:32 WIB
BTS. (instagram/@bts.bighitofficial)

BTS. (instagram/@bts.bighitofficial)

SEOUL - ARMY kini memboikot Majalah Billboard dan menuntut permintaan maaf lantaran dinilai menyudutkan idolanya, BTS.

Pasalnya alih-alih menanyakan tentang penghargaan, Billboard justru menanyakan tentang manipulasi chart musik. 

Dilansir dari Koreaboo, Jumat (27/8/2021), Billboard merilis wawancara pemotretan ekslusif dengan BTS yang ditayangkan untuk edisi Agustus.

Dalam wawancara tersebut, BTS dimintai tanggapan mengenai pandemi Covid-19.

Namun ada salah satu pertanyaan Billboard yang akhirnya mengundang kemarahan penggemarnya. 

BTS ditanya langsung tentang manipulasi grafik.

Pertanyaan itu blak-blakan mempertanyakan kemungkinan adanya kecurangan yang dilakukan penggemar mereka.

Maksud dari pertanyaan tersebut, ARMY telah lama terserang isu eksploitasi chart musik untuk menyokong musik BTS bertahan di Billboard. 

ARMY diduga melakukan manipulasi peningkatan penjualan, pembelian, dan streaming beberapa versi dari lagu yang sama (seperti remix 'Butter').

Selain itu, ARMY diduga memilih hari khusus untuk streaming atau membeli lagu tertentu untuk memengaruhi kinerja tangga lagu.

Namun ini bukan hanya itu masalah yang ada dalam artikel tersebut.

Hal lain yang diperdebatkan dalam wawancara itu yakni kutipan pernyataan penggemar Olivia Rodrigo dan Dua Lipa.

Para penggemar ini mendiskreditkan kesuksesan lagu BTS 'Butter'. 

Pada 24 Juli, lalu, lagu BTS 'Permission to Dance' debut No. 1 dengan 140.100 total penjualan.

Menurut MRC Data, 'Butter' turun enam posisi ke No 7 dan 'good 4 u' milik Rodrigo bertahan di No 2.  

Namun secara tiba-tiba lagu BTS memuncaki di minggu berikutnya, lagu Butter kembali No. 1 Penggemar Rodrigo dan artis lainnya menganggap hal ini janggal.

Dalam wawancara tersebut, Billboard mendeskripsikan hal tersebut dengan kalimat klaim 'ini bukan kebetulan'.

ARMY menuding Billboard tengah menghasut perang penggemar dalam sebuah artikel yang fokus pada kesuksesan BTS.

Selain manipulasi grafik dan persaingan fandom, majalah itu menyebutkan topik kontroversial lainnya, yakni wajib militer.

Disebutkan dalam wawancara, Billboard mengungkapkan wajib militer akan memengaruhi keuntungan HYBE.

Dia menanyakan artis yang dapat menggantikan pendapatan BTS saat memasuki wamil.

BTS adalah artis HYBE dengan pendapatan perusahaan, menghasilkan sekitar 85% dari 796,3 miliar won (sekitar Rp9,7 triliun) dari total pendapatan 2020.

Meskipun benar bahwa BTS adalah aset terbesar, penggemar menilai tak layak berbicara mengenai tersebut langsung pada idolanya. 

Kini, sebagian ARMY menggiring penggemar lainnya untuk tak membeli majalah Billboard atas alasan tersebut. Para penggemar mencuit #BillboardApologizeToBTS dan tagar terkait untuk menuntut permintaan maaf atas nama BTS. (cr07)

Berita Terkait
News Update