Prof Wiku Minta Masyarakat Waspada Meski Angka Positif Covid-19 Turun di Bawah 20.000 Kasus

Kamis 26 Agu 2021, 18:59 WIB
Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: istimewa)

Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Angka positif Covid-19 mengalami tren penurunan di bawah 20.000 kasus. Per hari Kamis (26/8/2021) mereka yang terpapar Covid-19 bertambah 16.899, sehingga secara nasional mereka yang positif mencapai 4.043.736.

Ini menunjukkan terjadinya penurunan pada kasus positif karena sehari sebelumnya (Rabu, 25/8/2021) penambahannya mencapai 18.000 kasus.

Penurunan juga terjadi pada angka kematian yang sudah di bawah 1.000 kasus. Per hari Kamis (26/8/2021) orang meninggal akibat Covid-19 bertambah sebanyak 889 kasus, sehingga secara nasional mereka yang wafat mencapai 130.182 orang.

Kasus sembuh dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, per hari Kamis (26/8/2021) bertambah sebanyak 30.099, sehingga secara nasional mereka yang sembuh mencapai 3.669.966.

Satgas juga mengumumkan Provinsi Jawa Barat masih berada di puncak dalam penambahan kasus positif Covid-19, per hari Kamis (26/8/2021) bertambah sebanyak 5.058 kasus.

Kemudian Provinsi Jawa Timur bertambah sebanyak 1.354, dan DKI Jakarta berada diurutan ketujuh dari 34 provinsi dengan penambahan kasus sebanyak 574 kasus.

Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam pesannya, mengungkapkan, bahwa kita masih akan berdampingan dengan Covid-19 sehingga harus terus meningkatkan kewaspadaan.

"Tugas kita ke depan tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak mungkin asalkan semua elemen masyarakat mau bekerja sama dan memupuk tanggungjawab, serta meningkatkan kewaspadaan," terang Wiku dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis sore (26/8/2021).

Menurut dia, bentuk tanggungjawab itu tercermin dalam komitmen masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan di setiap aspek kehidupan, temasuk di dalam rumah dalam perjalanan atau dalam beraktivitas di luar rumah.

Untuk itu, lanjut Wiku, sebagai upaya untuk menjaga Covid-19 agar terkendali maka setiap institusi dan pengelola fasilitas umum perlu melakukan pengawasan, dan bertanggungjawab atas penerapan protokol kesehatan di tempat masing-masing.

"Masyarakat perlu mengetahui  bahwa sistem ini modal kita tetap hidup sehat sehat dan produktif walaupun Covid-19 masih berdampingan dengan kita," tandasnya.

Berita Terkait
News Update