"Jadi begitu kapal tiba, crew diperiksa langsung ini mungkin pertama kali di Indonesia.
"Nah, inikan suatu hal yang membanggakan kita dari pemangku jabatan yang ada di Banten, jadi ini perdana di Indonesia, memang butuh effort untuk jemput bola ke tengah laut," paparnya.
Sebagai asosiasi yang menaungi pemilik kapal, Agus bersyukur dengan adanya program tersebut, karena saat ini vaksinasi sangat penting bagi sektor apapun.
"Kami selaku pemilik kapal tentu mengucapkan terimakasih dan syukur karena ada yang memperihatikan crew kapal kami ketika mengapung apung dikapal laut.
"Karena nyari vaksin susah nyari rumah sakit susah. Jadi, ketika sudah vaksin kita bisa terhindar dari gejala yang lebih berat lagi lah," paparnya.
Terkait teknis vaksinasi, Kepala KKP Banten Sedya Dwisangka menjelaskan, vaksinasi ship to ship ini dilakukan untuk mempermudah crew kapal mendapatkan layanan vaksinasi.
"Pada prinsipnya kita mempermudah crew kapal untuk mendapatkan vaksinasi, di laut inikan tidak ada puskesmas atau rumah sakit.
"Jadi setiap kali mereka sandar kita tim akan mengupayakan memberikan vaksin, sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Menurutnya, lokasi vaksinasi disesuaikan dengan kondisi arus. Jika tenang maka akan dilakukan di atas kapal.
Sementara Kepala Kantor Bea Cukai Merak Beni Novri menilai vaksinasi di atas kapal pun menjadi bagian dari pengawasan kapal asing.
"Kami kan mengawasi kapal kapal asing yang dari luar itu juga nanti akan kami koordinasikan untuk pelaksanaan vaksin karena kita juga sangat diminta untuk pemulihan ekonomi nasional," paparnya.