JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Hal tersebut memicu semakin maraknya Platform Streaming film dan serial terbaru yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun.
Terbatasnya operasional bioskop, membuat banyak film dan series yang kini bisa dengan mudah dinikmati melalui Platform Streaming tertentu baik berbayar maupun gratis.
Namun, hal ini tak jarang justru menjadi celah pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membajak film-film tersebut.
Akibatnya film asli justru meraup profit lebih rendah dari yang seharusnya mereka dapatkan.
Jutaan orang lebih memilih untuk menonton film melalui situs bajakan dengan alasan mereka tetap dapat menyaksikan film dengan kualitas tinggi tanpa perlu mengeluarkan uang sepeserpun.
Berdasarkan situs Torrent Freak, setelah perilisannya pada tanggal 9 Juli lalu, Black Widow menjadi film dengan peringkat 1 sebagai film yang paling sering dibajak selama tiga minggu konstruktif.
Kemudian, beberapa film bahkan sudah dapat ditonton melalui situs bajakan dalam kisaran jam setelah film tersebut tayang di situs resmi mereka.
Sebelum masa pandemi Covid-19, film yang tayang di bioskop pun lebih berpotensi untuk dibajak namun dengan kualitas yang rendah seperti beredar saat ini.
Kebanyakan dari film bajakan tersebut merupakan hasil rekaman dari camcorder yang hasilnya tidak terlalu bagus, sehingga banyak orang lebih memilih untuk menyaksikan film melalui bioskop resmi.
Sebanyak kurang lebih 84 ribu situs hiburan hasil pembajakan tercatat melalui hasil temuan organisasi keamanan daring Digital Citizens Alliance dan perusahaan anti-pembajakan White Bullet.
Melalui iklan yang ditayangkan pada situs ilegal tersebut mereka bisa mendapatkan keuntungan setara dengan sekitar 18 miliar tiap tahunnya.