ADVERTISEMENT

Tanpa Basa-basi, Presiden Jokowi Ingatkan Rem dan Gas dalam Penanganan Kesehatan dan Ekonomi

Rabu, 25 Agustus 2021 14:20 WIB

Share
Presiden Jokowi ingatkan seluruh elemen untuk bisa memperhatikan rem dan gas penanganan kesehatan dan ekonomi. (foto: dok istana)
Presiden Jokowi ingatkan seluruh elemen untuk bisa memperhatikan rem dan gas penanganan kesehatan dan ekonomi. (foto: dok istana)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar harus
hati-hati dalam menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas penyebaran Covid-19.

"Covid-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus kita lindungi," terang Jokowi dalam sambutannya pada acara peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8 /2021).

Acara yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden tersebut, Jokowi minta daya beli masyarakat harus ditingkatkan karena akan mendorong sisi demand (permintaan), serta bisa menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga memnta perhatian Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga  terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barang-barang utamanya barang kebutuhan pokok.

"Dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun stabilitas harga bahan pangan sangat penting bagi rakyat kita, karena itu bila ada hambatan segera selesaikan hambatan tersebut di lapangan," kata Kepala Negara.

Sebab itu, lanjut Jokowi, perlu lebih banyak kerja di lapangan untuk mengetahui hambatan tersebut, apakah itu ada kendala distribusi atau kendala diproduksi.

"Setiap kota harus dicek atau dilihat di lapangan bagaimana kendalanya. Jadi kita harus banyak kerja di lapangan," tambah Jokowi.

Presiden minta TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja tapi harus pro aktif mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif, termasuk membantu produktivitas petani dan nelayan.

"Selain itu, memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan naik kelas. Kita  harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian," papar Jokowi.

Presiden menilai  di tengah pandemi sektor pertanian menjadi sektor unggulan, bisa bergerak produktif melibatkan banyak tenaga kerja.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT