Luhut Binsar Pandjaitan: Kita Bukan Superman, Tapi Kita Gak Bego-Bego Amat Kali!

Rabu 25 Agu 2021, 19:08 WIB
Koordinator PPKM Darurat Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan.(Ist)

Koordinator PPKM Darurat Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Bidang Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan merasa tidak terima jika ada pihak yang mengatakan bahwa pemerintah payah dalam menangani pandemi Covid-19.

Menurut Luhut, bahkan pemerintah Indonesia melakukan penanganan pandemi Covid-19 dengan cara yang lebih baik dibandingkan negara-negara yang lain

Dengan klaim tersebut, Luhut justru meminta masyarakat Indonesia untuk merasa bangga dengan pencapaian pemerintah dan menentang siapapun yang mengejek pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan Luhut saat menghadiri Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakornas) ke-31 APINDO berjatuk ‘Upaya Bersama Memutus Pandemi Covid-19 dan Membangkitkan Ekonomi,’ pada Selasa (24/8/2021).

"Kita patut berbanggalah, Indonesia tidak bego bego amat. Kadang kita dianggap remeh (rakyat) sendiri padahal yang buat anak-anak muda Indonesia," ujar Luhut.

Lebih lanjut Luhut meminta agar amsyarakat juga bisa diajak bekerjasama dan kompak dalam proses penanganan pandemi Covid-19 supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

Pemerintah juga dianggap Luhut bukan sebagai superman dan sangat terbuka dalam menerima Kritikan serta saran yang membangun untuk kedepannya dijadikan bahan evaluasi.

“Kami bukan superman. Kalau kita kompak kita bisa lakukan mitigas dengan baik,” ucapnya lebih lanjut.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan bahwa ia meyakini adanya penimbunan angka kasus Covid-19 dan itu terbukti setelah adanya kenaikan angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa dan Bali.

Hal itu dicurigai oleh Luhut, pasalnya yang ia ketahui bahwa saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa dan Bali sudah mulai mengalami penurunan, jadi jika angkanya naik maka tidak masuk akal.

"Tren kasus konfirmasi dan aktif terus mengalami penurunan. Nah Indonesia kasus konfirmasi turun 66,3%, kemudian kasus Jawa dan Bali turun 75,6%. Kenapa 75,6%? padahal kemarin sudah 83%, karena ada angka-angka yang selama ini ditimbun," ujar Luhut ketika menjadi pembicara di acara Seminar PPRA LXII Lemhanas RI yang ditayangkan kanal YouTube Lemhanas RI pada Rabu (25/8/2021).

Menurut Luhut, penimbunan angka konfirmasi positif Covid-19 itu jelas menjadi masalah pemerintah dalam beberapa waktu belakangan.

Luhut berharap nantinya penimbunan angka kasus Covid-19 tidak terjadi lagi dan pihaknya sedang berusaha membersihkan angka-angka kasus konfirmasi positif Covid-19 yang tidak terpublikasi sebelumnya.

"Inilah salah satu masalah kita, yang kita harus perbaiki ke depan mengenai data, tapi sekarang kami cleansing data, kami berharap dalam dua minggu ke depan pasti angkanya jauh lebih bagus," tukasnya. (cr03)

Berita Terkait
News Update