Kisah Pilu Tukang Tambal Perahu, PTM Dibuka Terpaksa Door to Door 'Mengemis' Seragam Bekas untuk Anaknya

Rabu 25 Agu 2021, 12:02 WIB
Potret Tanto dengan keempat anaknya. (foto: yusuf permana)

Potret Tanto dengan keempat anaknya. (foto: yusuf permana)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah telah memutuskan untuk mengizinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di daerah yang masuk dalam zona PPKM level 1,2 dan 3.

Kebijakan itu disambut baik olah sejumlah orang tua dan siswa yang sudah jenuh dengan belajar online. Namun, PTM itu membuat duka bagi Tanto Gunawan (47), warga Kampung Bayah Tugu, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

Pasalnya, kini ia harus memutar otak untuk menyekolahkan anaknya. Bahkan, Tanto terpaksa harus mengetuk setiap  pintu rumah yang berada di Kampung Bayah Tugu, untuk mencari pakaian seragam sekolah bekas.

Hal itu ia lakukan karena Bagas (16) salah satu anak dari Tanto yang kini sudah memasuki sekolah di jenjang SMA tidak memiliki seragam untuk bersekolah.

"Saya enggak mampu, engga punya uang. Anak disuruh belajar tatap muka dari minggu kemarin. Ya sudah saya nyari-nyari seragam bekas buat anak saya, Bagas. Yang penting bisa kepake buat sekolah," kata Tanto kepada awak media, Rabu (25/8/2021).

Tanto mengatakan, mengetuk setiap rumah dan menanyakan seragam bekas yang masih layak pakai. Tanto sebelumnya sempat ingin membelikan seragam baru untuk Bagas.  Namun dirinya hanya memiliki uang sebesar Rp100 ribu saja.

Dengan modal uang Rp100 ribu yang merupakan upah dari pekerjaan tambal perahu yang dirinya lakukan, Tanto langsung pergi ke pasar untuk mencari seragam.

Namun belum juga sampai di pasar, dirinya mengalami kecelakaan. Karena tetap ingin melihat anaknya memakai seragam sekolah putih abu-abu, dirinya tetap melanjutkan perjalanan menuju pasar.

"Tapi sebelum ke pasar saya kecelakaan, kena musibah saat mengendarai motor. Saya tetap melanjutkan perjalanan, tapi tidak hasil juga," katanya.

Karena tidak kunjung mendapatkan seragam, Tanto pun terpaksa mengetuk pintu setiap rumah untuk menanyakan adakah seragam bekas putih abu-abu yang masih layak untuk anaknya gunakan. 

"Saya tanya ke pemilik rumah, 'Bu, apakah seragam bekas anak ibu masih ada yang bisa untuk dipakai anak saya sekolah?," katanya.

 

Potret Tanto dengan keempat anaknya. (foto: yusuf permana)

Berita Terkait
News Update