JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perubahan pola konsumen yang harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini menyebabkan transaksi jual-beli beralih melalui platform online.
Bisnis online ini pun berdampak pada peningkatan jumlah sampah paket belanja online.
Tidak hanya paket belanja online, peningkatan ini juga disebabkan oleh penggunaan layanan pesan antar yang meningkat.
Pembelian melalui e-commerce memiliki keuntungan tersendiri karena berbelanja dan pemesanan pun menjadi lebih praktis dan mudah.
Meskipun begitu, terdapat dampak negatif yang didapatkan melalui belanja online yang sulit untuk dihindari yaitu bertambahnya sampah plastik.
Sampah plastik menjadi salah satu sampah yang jumlahnya mengalami peningkatan sejak awal pandemi.
Berdasarkan data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) peningkatan jumlah sampah plastik sejak awal pandemi hingga kini mencapai angka 50 persen.
Masih berdasarkan data temuan berdasarkan penelitian LIPI di kawasan Jabodetabek, 96 persen paket hasil belanja online menggunakan pembungkus berbahan dasar plastik, beberapa yang memiliki persentase tertinggi dalam penggunaannya adalah selotip, bubble wrap, cling wrap, bungkus dan tali plastik, serta cable tie.
Peranan pemilik bisnis menjadi sesuatu yang dibutuhkan di sini untuk dapat mengurangi produksi sampah plastik yang dihasilkan baik dari paket belanja online maupun jasa delivery makanan atau minuman.
Berikut adalah rangkuman 5 pengganti plastik untuk membungkus belanjaan online sebagai upaya pengurangan sampah plastik:
1. Cassava Bag