Viral! Fakta Video TNI Hajar Warga Buleleng Bali, Warga Nekat Pukul Kepala Dandim?

Selasa 24 Agu 2021, 14:56 WIB
Viral video TNI hajar warga Bali (Instagram/@jeg.bali)

Viral video TNI hajar warga Bali (Instagram/@jeg.bali)

BALI, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini Beredar video di media sosial yang memperlihatkan rombongan TNI menghajar warga di Buleleng, Bali.

Video singkat kericuhan itu membuat warganet heboh, usai diunggah oleh akun Instagram, salah satunya @jeg.bali.

Potongan video ricuh itu pun sontak membuat masyarakat geger dan ramai membanjiri kolom komentar.

Banyak yang penasaran bagaimana sebetulnya kronologi awal, karena jika dilihat anggota TNI dalam unggahan video benar-benar sangat marah.

Awalnya bermula saat anggota Tim Sweber beserta Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Banjar  ke Desa Sidetapa, Buleleng, Bali.

Kunjungan itu dilakukan untuk mentesting dan mentracing kemungkinan warga Sidetapa yang terpapar Covid-19.

Mengingat sebelumnya terdapat 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 2 orang lainnyameninggal dunia.

Tapi saat sedang melaksanakan testing dan tracing, terjadilah perlawanan. Ada beberapa warga yang menolak tes Covid-19.

Penolakan itu pun berujung dengan tindakan berbahaya yang dilakukan oleh dua orang pemuda dengan mengendarai sepeda motor dan tidak memakai masker.

Kedua pemuda tersebut berusaha kabur dari petugas, dan berusaha menabrak salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng

Petugas pun mulai mengambil langkah persuasif dan membawa kedua pemuda tersebut untuk dilakukan tes Swab.

Berselang beberapa saat kemudian secara tiba-tiba komandan Kodim 1609/Buleleng mendapat pukulan di kepala bagian belakang oleh orang tak dikenal.

Melihat aksi pemuda itu, Pratu Gagas Ribut Suprianto pun langsung mencoba untuk mengamankan pelaku.

Setelah adanya kejadian tersebut, pelaku dibawa kembali ke rumah oleh keluarganya dan Dandim 1609/Buleleng mengupayakan untuk melaksanakan mediasi dalam penyelesaian masalah ini

Kegiatan testing dan tracing Covid-19 juga terpaksa dihentikan karena banyaknya warga yang menolak. (cr09)

 

Berita Terkait
News Update