DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pusat perbelanjaan di Kota Depok, tetap meningkatkan pemeriksaan terhadap pengunjung. Hal tersebut menyusul perpanjangan PPKM di Depok beralih ke Level 3.
Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) sekaligus Director Depok Town Square (Detos) Kota Depok, Sutikno Pariyoto mengatakan setiap mal di Depok akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi para pengunjung.
"Seperti biasa terinformsi bahwa setiap mall pengunjung mal proses ketat. Mulai dari datang pengunjung mal sudah harus ada sistem aplikasi Peduli Lindungi di depan pintu masuk lalu pengunjung juga dipastikan sudah divaksin," ujar Sutikno kepada Poskota saat dikonfirmasi, Selasa (24/8/2021) pagi.
Sutikno menambahkan, bagi pengunjung yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid sehingga tidak bisa divaksin, maka sebagai gantinya haru menyertakan surat keterangan tes antigen.
"Sebelum masuk ke mall para pengunjung yang belum divaksin karena komorbid diwajibkan menunjukan hasil antigen di depan sama petugas yang jaga," ungkapnya.
Pengetatan dilakukan agar tidak ada lagi klater pusat perbelanjaan yang memicu peningkatan kasus Covid-19 di Kota Depok.
"Untuk rata-rata vaksin di DKI Jakarta sudah mencapai 70 persen sehingga masyarakatnya sudah dapat terlindungi dengan menciptakan herd imuniti (kekebalan tubuh) bagi virus Covid-19. Selain itu untuk di Depok pengunjung yang datang ke mal mulai menanjak naik," tuturnya.
Kemudian, lanjut Sutikno, anak usia di bawah 12 tahun dilarang memasuki mal untuk menghindari penularan virus Corona lantaran mereka belum memenuhi syarat vaksin.
"Anak dibawah 12 tahun tidak boleh ke mall. Hal ini dilakukan karena belum boleh melakukan vaksin jika diatas 12 tahun yang sudah divaksin boleh," tutupnya.
Aplikasi Peduli Lindungi Eror
Sebagai salah satu syarat bagi masyarakat Depok yang mau berkunjung ke mal diwajibkan mendownload aplikasi Peduli Lindungi langsung dari Kemenkes.
"Sempat beberapa hari lalu aplikasi Peduli Lindungi sempat eror tidak dapat penginputan data. Namun tidak lama sekarang sudah normal kembali karena sistem langsung dari Kemenkes RI," ungkap Sutikno.