Sudah Banyak Orang yang Divaksin Tapi Kok Masih Ada Pasien Covid-19 yang Meninggal? Dokter Ini Coba Beri Penjelasan

Selasa 24 Agu 2021, 08:55 WIB
Petugas TPU Padurenan sedang melakukan penguburan secara protokol Covid-19. (Foto/Poskota.co.id/CR02)

Petugas TPU Padurenan sedang melakukan penguburan secara protokol Covid-19. (Foto/Poskota.co.id/CR02)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Masyarakat masih merasa bingung dengan keadaan pandemi Covid-19 saat ini, terlebih banyaknya korban yang meninggal dunia akibat Covid-19 meskipun sudah mendpatkan vaksinasi dosis satu atau lengkap.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago mencoba memberikan penjelasan, menurutnya pasien Covid-19 yang meninggal masih berjumlah banyak meski sudah divaksinasi karena proses vaksin itu sendiri belum dilakukan secara merata.

Menurut data yang ada, bahkan tercatat hanya ada sekitar 8 persen masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 dan itu juga sebagian besar adalah warga Jakarta.

Lebih lanjut dr Eva menjelaskan bahwa angka kematian yang masih tinggi mayoritas juga ada di daerah lain yang tingkat vaksinasinya tidak sebanyak yang ada di Jakarta.

“T: Habis vaksin kok malah banyak pasien covid yang wafat, J: Rakyat yang divaksin baru 8 persen, itu pun 7,5 juta warga DKI. Sementara angka kematian tinggi juga di banyak daerah,” tulis dr. Eva Sri Diana Chaniago, sebagimana dikutip PosKota.co.id dari akun Twitter

@__Sridiana_3va"> pada Senin (23/8/2021).

Jadi hal itu juga yang menjadi salah satu faktor mengapa vaksin Covid-19 belum cukup berpengaruh dan berperan penting dalam meredakan pandemi Covid-19.

“Artinya, vaksinasi belum terlalu berpengaruh pada wabah Covid-19 di negara kita. #BukanSalesVaksin, cuma meluruskan,” ujar dr Eva melanjutkan.

Selain itu ada juga seorang netizen yang memberikan data bahwa masyarakat yang sudah divaksin secara lengkap alias dua dosis juga masih diangka 11 persen.

Melihat itu, dr. Eva Sri Diana Chaniago mengkonfirmasinya dan mengatakan bahwa data tersebut merupakan yang terbaru pada bulan ini.

Dr Eva meyakini secara teori bahwa vaksin Covid-19 baru bisa dikatakan berpengaruh apabila sudah ada sebanyak 70 persen penduduk yang divaksin lenhkap.

Maka dari itu di Indonesia sendiri untuk mencapai kekebalan komunal juga masih memerlukan proses yang begitu panjang.

“Ini data terbaru Agustus, teorinya 70 persen total penduduk sudah divaksin, baru berpengaruh,” pungkas dr. Eva Sri Diana Chaniago. (cr03)

Berita Terkait
News Update