ADVERTISEMENT

Ruwet! Kutuk Ucapan Muhammad Kece, PA 212 Seret Nama Ahok: Tak Ada yang Diproses

Selasa, 24 Agustus 2021 12:59 WIB

Share
PA 212 kutuk keras Muhammad Kece (Youtube/Muhammadkece)
PA 212 kutuk keras Muhammad Kece (Youtube/Muhammadkece)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Youtuber Muhammad Kece belakangan ini jadi sorotan usai ucapan kontroversinya membuat publik geram.

Sontak saja Muhammad Kece diianggap sebagai penista agama Islam, pasalnya ia sudah menghina Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam.

Bahkan, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdul Muiz Ali ikut memberikan kecaman.

"Beredarnya video M. Kece melalui kanal YouTube telah nyata-nyata menistakan agama Islam. Selain M. Kece ada beberapa orang teman obrolannya juga menistakan agama Islam," kata Abdul Muiz Ali dalam keterangannya, Sabtu (21/8/2021).

Terkait hal itu, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin ikut mengutuk keras tindakan Muhammad Kece.

“Dari dimulai oleh Ahok sampai sekarang sudah banyak yang dilaporkan. Namun satu pun tidak ada yang diproses kecuali Ahok,” ujar Novel.

Menurut Novel, Ahok ditindak karena umat Islam turun ke jalan dan harus berdemo berjilid-jilid lebih dulu.

Menurut Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif, Muhammad Kece sudah sangat layak ditangkap karena sudah menistakan agama dan membuat publik resah.

Efek jika kasus ini didiamkan berlaurut-larut, maka akan membuat masyarakat ragu terkait kinerja institusi penegak hukum.

“Saya berharap pihak kepolisian untuk tegas dan cepat menangkap Muhammad Kece sebelum kepercayaan umat hilang,” ujar Slamet Ma’arif Senin (23/8/2021).

Bahkan secara tegas PA 212 juga memberikan waktu kepada Polri untuk menangkap Muhammad Kece dalam waktu 3 x 24 jam.

Jika tidak, massa alumni PA 212 akan turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi.

Menanggapi banyaknya kecaman, Muhammad Kece akhirnya angkat bicara melalui YouTubenya.

"Gara-gara surat 72 ayat 19 ini disampaikan ke dunia saya jadi dikecam oleh MUI, aduh," katanya dalam siaran langsungnya.

Muhammad Kece pun lantas mengatakan bahwa dirinya membayar pajak, sehingga TNI dan polisi harus melindungi dirinya.

"Saya bayar pajak loh ke negara untuk bayar aparatur sipil negara. Untuk membayar polisi, TNI. Ya polisi, TNI harus melindungi saya nih menyampaikan kebenaran," katanya. (cr09)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT