JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin belakangan ini jadi perbincangan hangat usai mendapatkan julukan King of Penjilat di Twitter.
Ali Mochtar Ngabalin pun dengan santainya mengaku tak mempermasalahkannya meme itu sedikit pun.
Bahkan Ali Ngabalin mengaku tidak marah karena menurutnya itu demi bangsa dan negara di masa depan.
“Tidak apa-apa, saya menjilat untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Saya menjilat untuk menyelamatkan generasiku,” ujarnya.
Ngabalin juga mengaku tidak akan berhenti untuk berteriak mendorong pemerintah melawan radikalisme.
Karena itu pulalah, ia tidak peduli dengan meme ataupun mural yang ditujukan untuk menyindirnya.
“Dan saya sekarang di pemerintah, mengingatkan umat Islam dan mengingatkan generasiku terhadap bahaya intoleran, bahaya gerakan-gerakan radikalisme di Tanah Air, bahaya menggunakan tafsir-tafsir dan Ayal Al-Qur’an untuk melakukan intimidasi ,” ungkap Ngabalin.
Terkait ucapan Ali Ngabalin itu, Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana langsung bereaksi di Twitternya.
Panca meninggung bahwa ucapan Ngabalin yang tak masuk akal dan menyebut otak Ali Ngabalin Sungsang.
“Ngaku juga dia penjilat. Mana ada orang menjilat untuk menyelamatkan generasi bangsa. Otak sungsang ya begini,” katanya, dikutip poskota.co.id dariakun Twitter @Panca66, Minggu (22/8/2021).
Ucapan Ngabalin juga di tanggapi oleh, Refly Harun, Pakar Hukum Tata Negara di kanal YouTubenya.
"Bisa saja yang diniatkan Ngabalin adalah niat yang mulia dan harus kita dukung bersama. Hanya masalahnya adalah ketika kita dihadapkan isu per isu, kita bisa garis bawahi pernyataan dia," ujar Refly.
Refly menilai jika negara merekrut Ngabalin dalam pemerintahan dengan tujuan menjadikannya aset, hal itu gagal total. Sang pakar hukum menilai Ngabalin adalah 'masalah' itu sendiri.
"Menurut penilaian saya ketika negara merekrut Ngabalin, menarik wing kanan dalam spektrum politik Indonesia, saya rasa kok tidak berhasil," kata Refly. (cr09)