Nggak Ada yang Tahu, Begini Cerita Korban Meninggal Runtuhnya Bangunan Mall Margo City Depok, Ternyata Sedang Lakukan Ini

Senin 23 Agu 2021, 01:13 WIB
Mohammad Novandri (30) ketika semasa hidupnya, namun Almarhum menjadi korban meninggal akibat runtuhnya atap plafon dan bangunan di Mall Margo City Depok, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021) lalu. (Foto/dok. Keluarga)

Mohammad Novandri (30) ketika semasa hidupnya, namun Almarhum menjadi korban meninggal akibat runtuhnya atap plafon dan bangunan di Mall Margo City Depok, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021) lalu. (Foto/dok. Keluarga)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebelumnya meninggal dunia, Mohammad Novandri korban reruntuhan Mall Margo City, Depok, Jawa Barat, sedang melakukan pekerjaannya - mengantarkan pesanan donat menuju taksi yang sudah disiapkan.

Peristiwa tersebut berdasarkan cerita yang diungkapkan oleh Ani Suryani (35), kakak kandung dari Mohammad Novindra.

Ani menjelaskan, informasi itu ia dapatkan dari rekan adiknya, yang juga sesama karyawan di tempat korban bekerja di sebuah kedai makanan di Mall Margo City Depok, pada saat menyampaikan musibah itu ke rumahnya.

"Temennya bilang almarhum lagi nganter donat ke taksi katanya. Lagi mau masukin donatnya ke taksi.

"Karena orderanya cukup banyak dia nganter sama manajernya itu berdua. Manajernya juga kena," ungkap Ani kepada Poskota.co.id di kediamannya, Jalan Cibubur III, Gang Pribumi RT011/01, Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (22/8/2021).

Namun, nahas belum sempat tiba ke lokasi taksi terparkir, adiknya itu bersama sang manajer mendapatkan musibah, tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk tersebut.

Imbas kejadian itu, kata Ani adiknya mendapat luka cukup parah di bagian kepala dan sedikit luka bakar di bagian tangan dan tidak sadarkan diri.

Sedangkan manajernya mengalami luka bakar di kepala dan wajah namun pada saat kejadian masih dalam keadaan sadar.

"Setelah itu katanya langsung dilarikan kerumah sakit. Adik sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Pendarahan di otak banyak mengeluarkan darah dari hidung dan telinga. Menurut dokter kecil kemungkinan untuk sadar," sebutnya.

Karena kondisi tersebut, Ani mengungkapkan pihak Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sempat meminta kepada keluarga untuk melakukan upaya pompa jantung kepada korban.

Berita Terkait
News Update