ADVERTISEMENT

Kreatif, Emak-emak di Ancol Ubah Sampah jadi Pupuk Cair, Hasilkan Ratusan Ribu Rupiah per Bulan

Senin, 23 Agustus 2021 16:05 WIB

Share
Ibu-ibu binaan Koperasi Konsumen Kampung Muka, saat menimbang sampah organik dari rumah warga RT 06 Kampung Muka, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (foto: poskota.co.id/cahyono)
Ibu-ibu binaan Koperasi Konsumen Kampung Muka, saat menimbang sampah organik dari rumah warga RT 06 Kampung Muka, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (foto: poskota.co.id/cahyono)
Ibu-ibu binaan Koperasi Konsumen Kampung Muka, saat menimbang sampah organik dari rumah warga RT 06 Kampung Muka, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (foto: poskota.co.id/cahyono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kreatif benar yang dilakukan emak-emak RT 06 Kampung Muka, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, mereka yang mengubah sampah dapur organik menjadi pupuk cair dan bernilai jual.

Selain mengurangi limbah sampah dapur, kegiatan yang diinisiasi oleh Koperasi Konsumen Kampung Muka ini pun mampu menambah uang belanja emak-emak Kampung Muka.

Setiap sore, ibu-ibu binaan Koperasi Konsumen Kampung Muka, berkeliling ke setiap rumah warga untuk mengambil sampah organik.

Setiap sampah organik yang didapat, kemudian ditimbang dan dihargai Rp3 ribu per kilogramnya.

Pembayaran uang sampah organik diberikan sebulan sekali oleh Koperasi Konsumen Kampung Muka kepada warga.

Salah satu warga, Nurhayati (40) mengatakan, setiap bulannya ia bisa mendapatkan pembayaran sampah organik hingga ratusan ribu rupiah.

"Rata-rata dapat uangnya biasanya Rp100 ribu, pernah lebih tergantung banyak sampahnya," terang Nurhayati, Senin (23/8/2021).

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif dan sangat membantu warga di tengah sulitnya ekonomi akibat Covid-19.

"Terbantu, dari segi keuangannya, jadi ngurangi sampah-sampah yang bau, kaya nasi nasi bekas, dapat uangnya senang," pungkasnya.

Ketua Koperasi Konsumen Kampung Muka, Komarudin menyampaikan, setelah sampah organik terkumpul, nantinya akan diolah menjadi pupuk cair dan dipasarkan ke masyarakat di kawasan Pademangan seharga Rp15 ribu per liter.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT