Harga PCR di RS Swasta Masih Mahal, Anggota DPRD DKI Jakarta Desak Pemprov Perbanyak Faskes

Senin 23 Agu 2021, 19:37 WIB
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rany Maulani. (deny)

Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rany Maulani. (deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan swasta di Jakarta, banyak yang belum menurunkan tarif PCR sebagaimana telah ditentukan Kementerian Kesehatan seharga Rp495 ribu.

Hal tersebut tentunya sangat dikeluhkan masyarakat, akibat masih tingginya harga PCR.

Menyikapi hal ini, anggota DPRD DKI Jakarta asal Gerindra, Rany Maulani pun meminta Pemprov DKI untuk menyiapkan fasilitas kesehatan yang dimilikinya. 

"Ya memang pemerintah juga tidak bisa memaksakan, dan solusinya Pemprov DKI harus lebih banyak lagi menyiapkan faskes-faskes bagi warga yang akan PCR. Mengingat ini penting untuk tracing penyebaran Covid-19," terangnya, Senin (23/8/2021).

Dikatakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI ini, sekalipun memang harga PCR telah diturunkan, namun tarif tersebut dirasa masih tinggi untuk warga yang tidak mampu. 

"Sekalipun memang sudah turun dan ditetapkan Rp495 ribu, harga segitu tentu masih tinggi dan warga akan lebih memilih untuk beli besar dan kebutuhan  lainnya," papar Rany. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyakini nantinya semua rumah sakit akan patuh mengikuti harga tertinggi yang diberlakukan pemerintah di bawah harga Rp500 ribu. 

"Memang masih bervariasi insya allah dalam waktu dekat nanti akan capai titik yang sama," ucap Riza di Jakarta.

Orang nomor dua di Jakarta ini juga menegaskan, jika Pemerintah DKI tidak bisa memaksakan RS dan fasilitas kesehatan swasta untuk memakai tarif yang telah diputuskan pemerintah. (deny)

 

Berita Terkait

Manusia Silver Marak di Lampu Merah

Selasa 24 Agu 2021, 07:00 WIB
undefined
News Update