Fakta Mengejutkan Wanita Aniaya Bocah 4 Tahun di Tangerang, Ternyata Bermula dari Laporan Guru Korban Melihat Luka Lebam

Senin 23 Agu 2021, 11:17 WIB
Situasi rumah AW di Tangerang Selatan.  (foto: muhammad iqbal)

Situasi rumah AW di Tangerang Selatan.  (foto: muhammad iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Ramai kasus wanita yang melakukan penganiayaan terhadap keponakannya sendiri ternyata bermula dari adanya laporan guru korban.

Penganiayaan itu terungkap dari guru BM (4) yang melihat aksi EW dengan begitu tega melancarkan sejumlah pukulan ke tubuh mungil ponakannya sendiri.

Hal tersebut diungkapkan Satgas Perempuan dan Anak kelurahan Pondok Kacang timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

"Dilaporkan pertama itu Kamis 19 Agustus jam 3 sore, dilaporkan oleh Guru. Pertama bukan dapat keterangan dari pengasuh, tapi si guru ini melihat ada luka di korban.  Kemudian guru curiga dan dalam seminggu ada tiga luka di tubuh korban," kata anggota Satgas Perempuan dan Anak Kelurahan Pondok Kacang Timur, berinisial N, dikonfirmasi, Senin, (22/8/2021).

Ia membeberkan bagaimana korban BM akhirnya berani mengatakan kejadian miris yang dialaminya, yang tidak lain dilakukan oleh sang bibi sekaligus orang tua angkat korban.

"Ditanya guru, dia jawab aku dipukul mama pakai sapu putih. Menurut versi guru yang lapor ke Tim Satgas Perempuan dan Anak kelurahan," jelas dia.

Kemudian luka pada tubuh BM langsung diobati guru yang mengetahui hal itu. Berdasarkan penjelasan sang guru, ada luka di bagian kening akibat benturan cukup keras ke lantai.

Atas keterangan korban, guru tersebut langsung mengonfirmasi kejadian kepada pengasuh (baby sister) BM. 

"Tapi Bibi (pengasuh), bilang ke gurunya kalau mau ambil tindakan setelah dia berhenti kerja. Mungkin dia takut atau apa, karena kan dia kerja di tempat itu," ucap N.

N, juga menerangkan, kalau laporan sang guru TK kepada Satgas tingkat kelurahan itu, semula hanya untuk berkonsultasi saja. Sebab, Guru TK ini merasa khawatir jika kondisi penganiayaan yang diterima korban berlangsung terus menerus.

"Sebenarya niat pendidik konsultasi ke Satgas Anak, tapi setelah kita lihat video. Ini bukan musyawarah lagi, ini kasus kriminal sampai kemudian rapat bersama Sekretaris Kelurahan dan Binamas Polsek Pondok Aren sampai malam. Kemudian kami melapor ke Polres Tangsel," jelasnya. 

Berita Terkait
News Update